Bayi berusia delapan hari meninggal akibat COVID-19 di Kudus

id Bayi usia delapan hari, di Kudus, meninggal akibat COVID-19

Bayi berusia delapan hari meninggal akibat COVID-19 di Kudus

Ilustrasi - Bayi dalam perawatan di rumah sakit. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Pada usia kanak-kanak, daya tahan tubuhnya belum bagus dalam melawan virus corona sehingga harus dipastikan aman dari penularan virus tersebut
Kudus (ANTARA) - Bayi berusia delapan hari asal Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat terpapar penyakit virus corona (COVID-19) tanpa ada penyakit penyerta.

"Informasi sementara meninggalnya memang karena COVID-19. Untuk memastikannya, kami masih menunggu audit kematian dari pihak rumah sakit," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kudus Andini Aridewi di Kudus, Senin.

Ia mengungkapkan berdasarkan hasil rekam medis, bayi tersebut memang tidak memiliki penyakit penyerta. Sementara ibunya, kata dia, hasil tes usap tenggorokannya dinyatakan positif corona. Namun kondisi dari kedua orang tua bayi dalam kondisi baik.

Bayi laki-laki yang merupakan asal Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kudus itu, dirawat di RSUD Loekmono Hadi tanggal 24 Juli 2020.

Baca juga: Mandikan jenazah positif COVID-19, 20 warga Nagan Raya reaktif corona setelah dites

Sementara hingga saat ini, sudah 15 anak yang tertular virus corona, termasuk di antaranya bayi di bawah lima tahun dan anak-anak dengan usia antara 5-11 tahun.

Ia mengingatkan orang tua yang memiliki anak untuk waspada terhadap penularan virus corona karena usia kanak-kanak (usia 5-11 tahun) masih sangat rentan tertular.

Pada usia kanak-kanak, daya tahan tubuhnya belum bagus dalam melawan virus corona sehingga harus dipastikan aman dari penularan virus tersebut.

Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, Pemprov Lampung kembali perketat penerapan protokol kesehatan

Data sebelumnya, tercatat 15 kasus anak terpapar virus corona, sebanyak dua kasus di antaranya merupakan bayi di bawah usia lima tahun (balita), sedangkan 13 kasus merupakan usia kanak-kanak (usia 5-11 tahun).

Penerapan protokol kesehatan, kata Andini, juga jangan diabaikan, terutama saat keluar rumah agar tetap memakai masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak fisik dengan orang lain serta menghindari kerumunan.

Baca juga: Kasus COVID melonjak, angka reproduksi efektif Lampung naik