Dolar jatuh ke terendah dua tahun ketika Fed tak naikkan suku bunga

id indeks dolar,pertemuan Fed,sikap dovish

Dolar jatuh ke terendah dua tahun ketika Fed  tak naikkan suku bunga

Dokumentasi - Dolar AS dihitung oleh seorang bankir di bank di Westminster, Colorado, Selasa (3/11/2009). ANTARA/REUTERS/Rick Wilking/am.

New York (ANTARA) - Dolar AS jatuh ke level terendah dua tahun pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve mengulangi janji untuk menggunakan "berbagai alat" guna mendukung ekonomi AS dan mempertahankan suku bunga mendekati nol selama itu diperlukan untuk pulih dari kejatuhan akibat wabah virus corona.

Bank sentral AS mengutip kekhawatiran tentang aktivitas ekonomi dan lapangan kerja yang masih "jauh di bawah level mereka pada awal tahun."

"Ini jelas sedikit lebih berhati-hati dan dovish, dan pada dasarnya memberitahu pasar mereka tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat," kata Kathy Lien, direktur pelaksana di BK Asset Management di New York. "Dalam lingkungan di mana pasar membuang dolar, itu alasan lain untuk menurunkannya."

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,44 persen menjadi 93,42 setelah mencapai serendah 93,17, yang terlemah sejak Juni 2018.

Euro menguat 0,56 persen menjadi 1,1780 dolar, setelah sebelumnya mencapai 1,1805 dolar, tertinggi sejak September 2018.

Greenback telah jatuh karena harapan bahwa Fed akan melanjutkan kebijakan moneter ultra longgar untuk tahun-tahun mendatang dan spekulasi bahwa hal itu akan memungkinkan inflasi berjalan lebih tinggi dari yang sebelumnya ditunjukkan sebelum menaikkan suku bunga.

Ini terjadi ketika Amerika Serikat menghadapi peningkatan terus-menerus dalam kasus virus corona bahkan ketika bagian lain dunia, termasuk Eropa, tampak telah menahan wabah.