Taman Nasional Baluran Situbondo tambah sarana penunjang pariwisata

id taman nasional baluran, TN Baluran,Habitat banteng Baluran

Taman Nasional Baluran Situbondo tambah sarana penunjang pariwisata

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto saat peletakan batu pertama pembangunan sarana prasarana wisata di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jatim, Kamis (23/7/2020). (Antara/Novi H.)

Situbondo (ANTARA) - Taman Nasional Baluran di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, membangun sarana prasarana penunjang untuk menarik kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara ke lokasi itu.

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto usai peletakan batu pertama pembangunan gedung pusat informasi, resto dan resor di kawasan padang sabana Bekol, Taman Nasional Baluran Situbondo, Kamis mengatakan nilai investasi dari investor domestik untuk pembangunan sarana prasarana penunjang di Taman Nasional Baluran itu mencapai sekitar Rp1,2 triliun.

"Sarana yang akan dibangun ini bertahap di beberapa titik di kawasan konservasi flora dan fauna. Konsesi yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada pihak ketiga (investor) ini merupakan langkah pembaharuan pariwisata yang akan datang semakin bergairah," katanya.

Menurut bupati, pemberian hak atau izin pembangunan sarana prasarana penunjang pariwisata di taman nasional itu, di antaranya di kawasan Bekol berupa resto, resor dan pusat informasi, Bitakol (Batu Hitam) dibangun resort kelas internasional, dan sarana lainnya di Wisata Pantai Sijile.

Ia menegaskan sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah, pihaknya akan memperjuangkan usulan rencana strategis nasional, seperti pintu keluar jalan tol (exit tol) di Situbondo ditambah satu pintu keluar, sehingga akses ke taman nasional mudah dijangkau.

"Kalau nantinya pintu keluar tol ada yang terdekat dengan Taman Nasional Baluran, itu bisa memperhatikan akses besar. Pertama, Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo yang membutuhkan akses pintu keluar tol. Kedua, lokasi latihan militer yang rutin di Situbondo dan ketiga, kepentingan taman nasional sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Komisaris Utama PT Baluran Sabana Paradise Gandung Troy Sulistiyantoro mengaku memilih berinvestasi di Taman Nasional Baluran yang terletak di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, tersebut karena lokasi itu masih alami.

"Memilih investasi di sini karena dari dulu sarana prasarananya kan hanya ini saja, seperti yang kita lihat. Selain itu kami memilih di taman nasional karena dari sisi alam dapat semua, gunung ada, pantai, dan hutan juga ada, lengkap," ucapnya.

Gandung menjelaskan, pada tahap pertama pihaknya akan membangun restoran dan pusat informasi di kawasan padang sabana Bekol, sedangkan di Batu Hitam yang lokasinya sekitar 20 menit dari Bekol, akan dibangun restoran dan tempat istirahat berkelas internasional.

"Untuk sementara yang akan kami bangun sarana prasarananya di Bekol dan Batu Hitam. Mengenai nilai investasinya sesuai rencana awal sekitar Rp1,2 triliun, tapi itu dilakukan secara bertahap, karena saat ini kami belum menggandeng investor asing," tuturnya.

Kepala Taman Nasional Baluran Situbondo Pudjiadi menyampaikan terima kasih kepada Bupati Situbondo yang selama ini terus membantu memfasilitasi pengembangan Taman Nasional Baluran.

"Beberapa waktu lalu Dinas Pariwisata Kabupaten Situbondo telah melakukan evaluasi terkait persiapan dibukanya kembali Taman Nasional Baluran, ya sesuai standar protokol kesehatan. Diperkirakan wisata dibuka pada pekan depan," katanya.