Dua kapal induk AS kembali ke Laut China Selatan di tengah situasi memanas

id laut china selatan,AS-China,kapal induk AS,USS Nimitz,USS Ronald Reagan

Dua kapal induk AS kembali ke Laut China Selatan di tengah situasi memanas

Kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat kelas Nimitz USS Carl Vinson dalam foto yang diambil tanggal 23 April 2017 di Laut Filipina. (U.S. Navy/Mass Communication Specialist 2nd Class )

Hanoi (ANTARA) - Dua kapal induk Amerika Serikat (AS) kembali dikirim ke Laut China Selatan, untuk kali kedua dalam dua pekan, demikian menurut keterangan Angkatan Laut AS pada Jumat, di tengah perselisihan perairan sengketa tersebut yang memanas belakangan ini.

Kapal USS Nimitz dan USS Ronald Reagan sebelumnya telah melancarkan operasi dan latihan militer di perairan Laut China Selatan pada 4 hingga 6 Juli lalu.

"Kelompok Tempur Kapal Induk Nimitz dan Reagan sedang beroperasi di Laut China Selatan, di mana pun hukum internasional mengizinkan, untuk memperkuat komitmen kami terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata komandan kapal Nimitz, Laksamana Muda Jim Kirk, dalam pernyataan tertulis.

Dalam pernyataan yang sama disebutkan bahwa keberadaan kapal induk tersebut bukan dalam rangka merespons isu politis atau isu global. Namun, relasi antara AS dengan China saat ini tengah memanas atas sejumlah isu, mulai dari wabah COVID-19 hingga perkara Hong Kong.

Sejumlah negara di kawasan, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, dan Vietnam menentang klaim China atas sekitar 90% wilayah Laut China Selatan. Bahkan Taiwan juga turut serta dalam pertentangan itu.

China sendiri telah menggelar latihan militer di perairan tersebut pada bulan ini--yang kemudian memicu kecaman dari Vietnam dan Filipina--bersamaan dengan kali pertama dua kapal induk AS melewati kawasan Laut China Selatan untuk apa yang disebut sebagai "latihan awal".

Angkatan Laut AS menyebut kapal induk miliknya telah lama menjalankan latihan di wilayah Pasifik bagian barat yang juga mencakup Laut China Selatan dengan perpanjangan sekitar 1.500 kilometer. Dalam cakupan itu, AS berarti menempatkan total tiga kapal induk.

Laut China Selatan yang disengketakan itu menjadi jalur perdagangan senilai 3 triliun dolar AS (setara Rp44.264 triliun) per tahun.

Sumber: Reuters