Palembang (ANTARA) - Meski kasus baru terus bertambah namun Sumatera Selatan tidak memiliki zona merah COVID-19 atau wilayah risiko tinggi berdasarkan peta terbaru dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pusat per 12 Juli 2020.
"Sifat pemetaan zona ini sangat dinamis dan amat tergantung dengan mobilisasi masyarakat, bisa saja hari ini oranye tapi dua pekan lagi kembali jadi merah," kata Anggota Tim Pakar GTPP Sumsel Iche Andriani Liberty di Palembang, Rabu.
Berdasarkan peta risiko GTPP Pusat, terdapat sembilan daerah zona oranye atau risiko sedang di Sumsel, yakni Kota Palembang, Prabumulih, Pagaralam, Kabupaten Banyuasin, PALI, Muara Enim, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), dan Musi Rawas.
Kemudian ada tujuh zona kuning atau wilayah risiko rendah, yakni Kota Lubuklinggau, Kabupaten OKU, Lahat, OKU TImur, Muratara, Empat Lawang dan Musi Banyuasin. Sedangkan Kabupaten OKU Selatan menjadi satu-satunya zona hijau atau wilayah yang tidak ada kasus.
Iche menjelaskan zonasi diukur berdasarkan skor penilaian 14 indikator, yakni 10 indikator epidemiologi, dua indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan dua indikator pelayanan kesehatan yang dihimpun selama dua pekan terakhir.
"Kasus positif memang bukan satu-satunya indikator untuk zonasi, mungkin ada capaian pemkab/pemkot untuk indikator yang lain sudah tercapai," tambahnya.
Namun, jika dalam dua pekan ke depan masyarakat semakin lepas kontrol dan tidak menjalankan protokol kesehatan, kata dia, dikhawatirkan kasus akan meningkat signifikan serta mempengaruhi indikator penilaian zonasi.
Sementara Sumsel kembali mencatatkan 30 kasus baru pada hari ini Rabu (15/7) yang berasal dari Kota Palembang (10), Ogan Ilir (11), Banyuasn (tiga), Muara Enim (dua), serta OKU Timur, OKU Selatan, PALI dan Prabumulih masing-masing satu kasus.
Kasus sembuh juga bertambah 30 orang, dari Palembang (16 orang), Banyuasin (delapan), Lahat (dua), Muara Enim (dua), Ogan Ilir (satu), dan OKU TImur (satu), sehingga total kasus sembuh di Sumsel menjadi 1.359 orang (48,8 persen). Sedangkan kasus meninggal tidak ada penambahan atau tetap 133 orang (4,8 persen).
"Dengan demikian 1.492 kasus dari 2.784 kasus positif dinyatakan selesai dan masih ada 1.292 kasus aktif," kata Iche.
Ke-1.292 kasus aktif itu mendapat penanganan di Kota Palembang (1.005 orang), Kabupaten Banyuasin (86 kasus), Muara Enim (69 kasus), PALI (42 kasus), Musi Banyuasin (23 kasus), Ogan Ilir (32 kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus), Ogan Komering Ilir (OKI) delapan kasus, Prabumulih (tujuh), Pagaralam (lima), Lahat (satu), OKU Timur (dua), Empat Lawang (satu), OKU Selatan (satu), dan luar wilayah (lima kasus).
Berita Terkait
5 tersangka selundupkan 19 kg sabu dari Malaysia ditangkap Bareskrim
Rabu, 17 April 2024 7:13 Wib
Hingga 19 km, pemudik terjebak macet di Tol Tangerang-Merak menuju pelabuhan
Minggu, 7 April 2024 12:36 Wib
OJK sebut stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 20:06 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
Gakkumdu Bandarlampung menghentikan penelusuran kasus TPS 19 Waykandis
Jumat, 15 Maret 2024 10:44 Wib
Bawaslu Bandarlampung: Kasus TPS 19 Waykandis diregistrasi ke Gakkumdu
Kamis, 22 Februari 2024 20:28 Wib
Kasus TPS 19 Waykandis, caleg PKS dan Demokrat penuhi panggilan
Senin, 19 Februari 2024 13:35 Wib
Caleg PKS Sidik Efendi akui kenal dengan Ketua KPPS TPS 19 Waykandis
Senin, 19 Februari 2024 12:05 Wib