California kembali terapkan pembatasan terkait COVID-19

id California,pembatasan ,COVID-19,virus corona

California kembali terapkan pembatasan terkait COVID-19

Beberapa orang memakai masker saat berjalan di dermaga, di tengah pandemi virus corona (COVID-19) di Oceanside, California, Amerika Serikat, Senin (22/6/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Blake/foc/djo)

Sacramento (ANTARA) - Gubernur California Gavin Newsom pada Senin (13/7) kembali menerapkan pembatasan pada tempat usaha dan dua distrik sekolah terbesar di negara bagian itu, yaitu Los Angeles dan San Diego.

Gubernur mengatakan anak-anak tidak akan kembali ke kelas untuk semester baru karena kasus COVID-19 dan jumlah orang yang dirawat inap melonjak.

Newsom, asal Partai Demokrat, memerintahkan bar, restoran, bioskop, kebun binatang dan museum di seluruh negara bagian ditutup demi menghentikan kegiatan dalam ruangan.

Selain itu, kata Newsom, gereja, gimnasium dan salon rambut harus ditutup di 30 kabupaten yang paling parah terkena virus corona.

"Adalah kewajiban kita semua untuk menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa COVID-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat, sampai ada vaksin dan/atau terapi yang efektif," kata Newsom saat konferensi pers harian.



Gubernur menyebut langkah itu penting diterapkan untuk membendung lonjakan baru kasus COVID-19, yang membuat rumah-rumah sakit di beberapa daerah pedesaan California kewalahan.

Distrik sekolah umum untuk Los Angeles dan San Diego, dua di antara yang terbesar di negara itu dengan jumlah gabungan 706.000 siswa dan 88.000 pegawai, mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa mereka hanya akan menyelenggarakan kelas secara daring. Kedua distrik itu menyebut ilmu pengetahuan dan panduan kesehatan masyarakat "tidak jelas dan kontradiktif".

Kedua distrik mengatakan bahwa negara-negara lain, yang telah membuka kembali sekolah dengan aman, mengambil langkah itu hanya setelah memastikan bahwa tingkat infeksi menurun dan permintaan pengujian virus corona berkurang.

"California tidak menunjukkan dua-duanya," bunyi pernyataan itu. "Tingkat penularan yang meroket dalam beberapa minggu terakhir memperjelas kenyataan bahwa pandemi ini tidak terkendali."

California, bersama Florida, Arizona, dan Texas muncul sebagai pusat baru pandemi COVID-19 di AS. Jumlah pengidap wabah tersebut telah meningkat dengan cepat di sekitar 40 dari 50 negara bagian AS selama dua minggu terakhir, menurut analisis Reuters.

Meskipun hampir 28.000 kasus baru COVID-19 bermunculan dalam dua hari terakhir, Disney World di Orlando pada Sabtu (11/7) dibuka bagi para pengunjung, pertama kalinya sejak Maret. Pengunjung diharuskan mengenakan masker, menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan menjaga jarak fisik.

Sumber: Reuters