Paris (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar mencabut rencana apa pun soal aneksasi wilayah di Tepi Barat dan di tempat lainnya, demikian Kepresidenan Prancis melalui pernyataan, Jumat.
Melalui percakapan telepon pada Kamis, Macron mengingatkan Netanyahu soal "komitmen Prancis terhadap perdamaian di Timur Tengah dan meminta Netanyahu agar menahan diri untuk tidak mengambil langkah aneksasi apa pun terhadap wilayah Palestina," bunyi pernyataan tersebut.
Macron mengatakan bahwa "langkah seperti itu akan menerobos hukum internasional sekaligus membahayakan kemungkinan solusi dua negara dan pencapaian perdamaian yang adil dan abadi antara Israel dan Palestina."
Netanyahu sebelumnya menetapkan 1 Juli sebagai tanggal awal atas rencana aneksasi Lembah Jordan dan sejumlah permukiman lainnya di Tepi Barat. Pada 1 Juli Netanyahu tak mengeluarkan pernyataan apa pun tentang penundaan atau pembatalan rencana tersebut. Kantornya hanya mengatakan perdana menteri akan terus menggelar diskusi dengan delegasi AS "dalam beberapa hari ke depan.'
Pada 6 Juli Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengatakan kepada Kan Bet Radio bahwa aneksasi di pendudukan Tepi Barat saat ini tidak masuk dalam agenda pemerintah.
Sumber: Xinhua
Berita Terkait
Israel diguncang demo besar anti usulan Netanyahu
Senin, 27 Maret 2023 9:45 Wib
Jenderal AS sebut ISIS lebih kuat di Afghanistan
Jumat, 24 Maret 2023 13:32 Wib
UNHCR ingatkan para pengungsi Rohingya di Aceh agar tidak kabur
Kamis, 23 Maret 2023 17:34 Wib
Brompton dan CHPT3 kembali berkolaborasi rilis sepeda edisi ke-4
Kamis, 23 Maret 2023 13:07 Wib
RUU asal-usul COVID-19 sebagai serangan AS terhadap China
Rabu, 22 Maret 2023 5:35 Wib
Dai Dompet Dhuafa lepas 24 Dai Ambassador ke 14 negara selama bulan Ramadan
Selasa, 21 Maret 2023 20:04 Wib