Jakarta (ANTARA) - Direktur Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Encep Sudarwan menyebutkan aset negara meningkat dari Rp6.325,28 triliun menjadi Rp10.467,53 triliun setelah direvaluasi.
“Kok naik tinggi? Itu hasil revaluasi menaikkan aset sekitar Rp4 ribu triliun,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Encep mengatakan aset tersebut telah dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
“Alhamdulillah sudah selesai diaudit BPK dan opininya WTP,” ujarnya.
Encep merinci berdasarkan jenisnya yaitu aset lancar naik 4,7 persen dari Rp437,87 triliun menjadi Rp491,86 triliun dan investasi jangka panjang naik 28,67 persen dari Rp2.877,28 triliun menjadi menjadi Rp3.001,2 triliun.
Kemudian aset tetap turut naik hingga 56,84 persen yakni mencapai Rp5.949,59 triliun dari sebelumnya Rp1.931,05 triliun dan aset lainnya Rp967,98 triliun.
Sementara untuk piutang jangka panjang yang semula Rp57,18 triliun menjadi Rp56,88 triliun setelah direvaluasi.
Encep menuturkan naiknya nilai aset total milik negara menjadi Rp10.467,53 menyebabkan kewajiban yang semula Rp4.917,47 triliun juga naik menjadi Rp5.340,22 triliun.
Tak hanya itu, ekuitas pemerintah yang sebelumnya sebesar Rp1.407,8 triliun kini menjadi Rp5.127,31 triliun.
“Akhirnya ekuitas kita, modal kita meningkat Rp4 ribu triliun. Itu hasil bagus revaluasi, meningkatkan aset dan non kuantitatif adalah memberikan pengelolaan lebih baik,” katanya.
Berita Terkait
Jokowi teken PP soal THR dan gaji ke-13 aparatur negara
Kamis, 14 Maret 2024 12:50 Wib
Tersangka korupsi RSUD Rejang Lebong Bengkulu kembalikan kerugian negara
Kamis, 7 Maret 2024 21:05 Wib
Indonesia mengikuti festival film internasional di beberapa negara
Selasa, 5 Maret 2024 9:52 Wib
JPU KPK minta hakim tolak eksepsi Galaila Karen Kardinah
Senin, 26 Februari 2024 18:38 Wib
AHY tiba di Istana Negara bersiap dilantik sebagai Menteri ATR
Rabu, 21 Februari 2024 11:08 Wib
Wamendag: "Game online" berpotensi sumbang devisa negara
Rabu, 21 Februari 2024 5:58 Wib
Prabowo sambut kedatangan Presiden Jokowi saat peresmian RS Pertahanan Negara
Senin, 19 Februari 2024 9:41 Wib
Erick Thohir sebut sejarah negara tidak terlepas dari peran penting pers
Minggu, 18 Februari 2024 19:22 Wib