Lampung miliki 2.435 Desa Tangguh COVID-19

id Corona, desa tangguh, relawan COVID-19

Lampung miliki 2.435 Desa Tangguh COVID-19

Ilustrasi- Desa Tangguh COVID-19 di Provinsi Lampung. (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, dan Transmigrasi Provinsi Lampung menyatakan telah terbentuk 2.435 Desa Tangguh COVID-19 di Provinsi Lampung.

"Akibat pandemi COVID-19, pemerintah melalui Surat Edaran Menteri Desa Nomor 8 tahun 2020 menginstruksikan pembentukan Desa Tangguh COVID-19, dengan tujuan untuk melakukan pengawasan ditingkat desa," ujar Plt Kepala Dinas PMD dan Transmigrasi Provinsi Lampung, Fitrianita Damhuri, saat di hubungi di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan, 2.435 Desa Tangguh COVID-19 tersebar di 203 Kecamatan di 13 Kabupaten di Provinsi Lampung.

"Masyarakat Desa sangatlah responsif dalam membentuk Desa Tangguh COVID-19 ini, hal tersebut terlihat dari jumlah relawan yang cukup banyak yaitu ada 83.718 orang dari total 2435 Desa Tangguh COVID-19," katanya.

Desa Tangguh COVID-19 memiliki sejumlah tugas utama yaitu mengkoordinasikan pengamanan dan pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan desa.

"Relawan COVID-19 di masing-masing desa memiliki tugas mensosialisasikan pola hidup sehat, mengedukasi, mencatat masyarakat rentan sakit, dan mengawasi keluar masuknya masyarakat ke dalam desa untuk mengantisipasi persebaran COVID-19 di desa," ucapnya.

Ia menjelaskan sejak pandemi COVID-19 masuk ke Provinsi Lampung, telah terbentuk 2.269 pos relawan desa, 787 tempat isolasi desa, 2.372 fasilitas cuci tangan di ruang publik, 1.739 pengadaan masker bagi masyarakat, 477 fasilitas tempat tidur isolasi bagi masyarakat yang semua dilakukan dengan pemanfaatan dana desa.

"Semua pengadaan dilakukan dengan memanfaatkan dana desa, yang total Pagu Dana Desa pada tahun 2020 di 13 kabupaten mencapai Rp2.451.546.091.000," katanya.

Menurutnya, Desa Tangguh COVID-19 akan terus berlangsung hingga pemerintah pusat menginstruksikan untuk menghentikan operasional akibat pandemi usai.

"Desa Tangguh COVID-19 akan terus berlangsung hingga pemerintah pusat menginstruksikan untuk menghentikan akibat pandemi sudah usai, akan tetapi mungkin tugas relawan COVID-19 akan mengalami perubahan setelah adanya normal baru dari pengawasan mungkin ke pemulihan ekonomi masyarakat desa," ujarnya.