Bandarlampung (ANTARA) - Karantina Pertanian Lampung terus memfasilitasi Manggis Saburai salah satu komoditas hortikultura asal Lampung untuk masuk ke pasar ekspor.
"Provinsi Lampung merupakan sentra produksi tanaman hortikultura dan perkebunan, setelah beragam komoditas unggulan seperti pisang, nanas, cabai merah dan bawang merah berhasil masuk pasar ekspor, kini kami mendorong komoditas Manggis untuk masuk pasar ekspor," ujar Kepala Karantina Pertanian Lampung Muhammad Jumadh, melalui keterangan tertulis, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia menjelaskan, Karantina Pertanian Lampung akan mendorong komoditas Manggis Saburai untuk memasuki pasar ekspor salah satunya ke China.
"Manggis Lampung pada tahun 2019 telah di ekspor hingga 32.000 ton, setara dengan nilai Rp650 milyar dan China menjadi tujuan yang mendominasi disamping 29 negara tujuan ekspor lainnya," ucapnya.
Ia mengatakan, selama ini selain ke negara China ekspor buah Manggis asal Lampung dilakukan ke dua negara tujuan ekspor yaitu Malaysia dan Singapura akan tetapi masih dalam skala kecil.
"Buah Manggis memiliki rasa yang khas serta memiliki beragam manfaat, dan kini trennya terus meningkat sehingga kami mencoba memfasilitasi agar Manggis Lampung dapat memperluas pasar ekspor, dan menembus pasar China secara langsung," ucapnya.
Menurutnya, dalam menembus pasar ekspor Manggis Saburai menemui sejumlah kendala meliputi, jumlah produksi yang belum mencukupi, kebun yang belum terintegrasi dan belum tersedianya modal transportasi yang langsung menuju negara target pasar.
"Melihat peluang dan potensi Manggis Saburai kami optimis, terlebih Kabupaten Tanggamus memiliki lahan Manggis mencapai 79.854 hektar dan produksi hingga 35.811 ton," ujarnya
Ia menjelaskan, untuk mendorong beragam komoditas menuju pasar ekspor salah satunya Manggis Saburai Karantina Pertanian Lampung terus bersinergi dengan beragam instansi untuk mempermudah pelaksanaan ekspor salah satunya dengan adanya kapal langsung yang mengangkut beragam komoditas pertanian Lampung menuju China selama tiga kali dalam sepekan.
Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil.
"Fasilitas dan pasar sudah terbuka, kita terus fasilitasi agar pada masa panen tahun ini Manggis Saburai tidak hanya Cina tapi juga menuju pasar baru lain," ujar Ali Jamil.
Ia mengatakan, selaku fasilitator pertanian dalam perdagangan internasional, pihaknya akan menyiapkan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari bagi pelaku usaha, serta layanan pemeriksaan karantina di gudang pemilik atau inline inspection juga digitalisasi layanan guna percepatan operasional.
Berita Terkait
Wali Kota Wahdi ingin Metro jadi kota PKW di Lampung
Jumat, 29 Maret 2024 17:25 Wib
Kemenag Lampung sebut calon haji gagal sistem bisa lunasi Bipih di April
Jumat, 29 Maret 2024 13:54 Wib
Dompet Dhuafa Lampung-Itera ajak kelola uang sejak mahasiswa
Jumat, 29 Maret 2024 9:55 Wib
Lampung sebut pengerjaan jalan wisata selesai H-7 Lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 22:12 Wib
Ini daftar titik rawan kecelakaan pada jalur mudik di wilayah Lampung
Kamis, 28 Maret 2024 13:46 Wib
Dishub Lampung catat 62 bus AKDP telah lakukan ramp check
Kamis, 28 Maret 2024 10:57 Wib
Polda Lampung bentuk tim khusus antibegal lindungi pemudik Lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 10:55 Wib
KAI Tanjungkarang salurkan TJSL senilai Rp146 juta
Rabu, 27 Maret 2024 20:38 Wib