Kadis Kelautan dan Perikanan Jabar meninggal dunia

id m solihin, muhamad solihin, kepala dinas kelautan dan perikanan provinsi jabar

Kadis Kelautan dan Perikanan Jabar meninggal dunia

Ilustrasi - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jabar Muhamad Solihin yang meninggal dunia, Rabu (1/7/2020), pukul 18.45 WIB di Rumah Sakit Santo Borromeus Kota Bandung. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar)

Bandung (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Muhamad Solihin meninggal dunia pada Rabu, pukul 18.45 WIB, di Rumah Sakit Santo Borromeus Kota Bandung.

"Betul, kami dapat berita duka bahwa Kadis Kelautan dan Perikanan Jabar meninggal dunia di Rumah Sakit Borromeus karena sakit," kata Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Hermansyah di Kota Bandung, Rabu.

Atas nama Pemerintah Provinsi Jabar sebagai juru bicara pemprov setempat, Hermansyah menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggal Muhamad Solihin yang juga pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Inspektorat Jabar.

“Pemprov Jabar turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” ujar dia.

Kepergian almarhum, kata dia, menjadi berita sedih bagi seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jabar, sedangkan kepemimpinannya selama menjabat turut berkontribusi bagi kemajuan Jabar.

Terkait dengan baru saja Muhamad Solihin dilantik sebagai Kadis Kelautan dan Perikanan setempat pada 12 Juni 2020, Hermansyah berujar bahwa dinas tersebut akan terus melakukan tugas pokok dan fungsi serta menjalankan program-programnya.

"Meski kabar duka ini membuat kita semua terpukul, tapi roda pemerintahan akan terus berjalan di masa adaptasi kebiasaan baru ini," kata Hermansyah.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Berli Hamdani mengatakan pemakaman mantan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar itu akan dilaksanakan pada Kamis (2/7) dan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan merujuk kepada panduan yang dibuat Kementerian Kesehatan dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Ya, rencananya almarhum besok dimakamkan dengan protokol kesehatan. Kami turut berduka cita," kata dia.