Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan prediksi para analis, yang menilai pemulihan bisnis penerbangan akibat COVID-19 baru terjadi pada akhir 2022 menjadi tantangan paling besar bagi maskapai pelat merah tersebut.
"Para analis industri penerbangan tampaknya sepakat bahwa pemulihannya hanya akan kembali pada akhir 2022. Jadi, kita mesti berhadapan dengan dua setengah tahun lagi untuk situasinya membalik seperti sebelum COVID-19. Ini tantangan yang paling besar," ujarnya dalam diskusi daring Indonesia Brand Forum 2020 di Jakarta, Rabu.
Irfan mengatakan terkait hal itu, pihaknya perlu melakukan penyesuaian dan bagaimana Garuda mempercepat proses pemulihannya.
"Bagaimana proses pemulihan kita percepat, karena saya pikir tidak ada satu pun maskapai udara di dunia ini yang mampu melihat dan bertahan dengan kondisi ini dan harus menunggu sampai dua tahun ke depan," katanya.
Menurut dia, begitu banyak maskapai yang menyatakan kebangkrutannya, karena itu merupakan pilihan yang sangat masuk akal pada hari ini.
"Boleh dikatakan dua sampai tiga pekan terakhir ini mulai ada pergerakan cukup positif, tapi masih jauh ke arah kondisi sebelum pandemi COVID-19," kata Irfan.
Berita Terkait
Hokky tetap optimistis Garuda Muda bisa tembus 8 besar Piala Asia U-23
Sabtu, 24 Februari 2024 5:19 Wib
Shin Tae-yong puas dengan perkembangan pemain timnas di Piala Asia
Senin, 29 Januari 2024 6:00 Wib
Garuda benarkan ada insiden keterlambatan pesawat Surakarta-Jakarta
Minggu, 28 Januari 2024 21:30 Wib
Sandy Walsh bangga bela Skuad Garuda di Piala Asia
Rabu, 24 Januari 2024 5:38 Wib
Garuda di ambang mencetak sejarah penting di Piala Asia
Selasa, 23 Januari 2024 7:15 Wib
Jelang hadapi Jepang, Skuad Garuda berlatih keras
Senin, 22 Januari 2024 20:35 Wib
Jokowi puji kemenangan Timnas lawan Vietnam di Piala Asia 2023
Sabtu, 20 Januari 2024 10:29 Wib
Tidak serahkan LADK, Partai Garuda dibatalkan sebagai peserta pemilu di Kota Serang Banten
Rabu, 10 Januari 2024 19:18 Wib