LIB belum bisa pastikan kenaikan subsidi untuk klub Liga 1 dan 2

id liga 1 indonesia,liga 2 indonesia,lib,pssi

LIB belum bisa pastikan kenaikan subsidi untuk klub Liga 1 dan 2

Pesepak bola Persebaya Surabaya David Da Silva (tengah) berusaha melewati hadangan pesepak bola Persik Kediri Faris Aditama (kiri) dan Andri Ibo (kanan) dalam laga pembuka Liga-1 Indonesia di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/2/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Jakarta (ANTARA) - PT Liga Indonesia Baru (LIB) belum bisa memastikan kenaikan subsidi untuk klub-klub Liga 1 dan 2 dalam lanjutan kompetisi yang dimulai Oktober 2020 di tengah pandemi COVID-19.

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengatakan kepada Antara di Jakarta, Senin, besaran subsidi nantinya tergantung pemasukan dari sponsor.

"Saya pribadi mau jumlahnya naik seperti rencana. Namun, situasi pandemi COVID-19 ini membuat kita harus saling memahami. Bisa saja pemasukan dari sponsor mengecil karena kondisi tidak normal," ujar Akhmad.

Sebelumnya, dalam pembicaraan antara PSSI, klub dan PT LIB pada awal Juni 2020, keluar wacana untuk menaikkan jumlah subsidi pertermin jika Liga 1 dan 2 yang diliburkan karena pandemi COVID-19, kembali dilanjutkan.

Rencananya, dalam lanjutan kompetisi, setiap tim Liga 1 masing-masing mendapatkan subsidi Rp800 juta pertermin, meningkat dari jumlah yang diterima sebelum pandemi yaitu Rp520 juta.

Sementara untuk tim Liga 2, subsidi pertermin bertambah 100 persen menjadi Rp200 juta.

"Pada prinsipnya, kami ingin permasalahan terkait subsidi beres. Namun semuanya tergantung sponsor karena kalau tidak, kami harus membayar subsidi dari mana? LIB tentu saja akan transparan soal keuangan ini karena perusahaan ini milik klub," kata Akhmad.

Meski demikian, pria berusia 55 tahun itu menegaskan bahwa sponsor-sponsor liga, termasuk sponsor utama yang memberikan dukungan sejak musim 2019, masih tertarik memberikan dukungan untuk lanjutan liga musim 2020.

Akan tetapi, pihak LIB harus membuat kontrak baru dengan sponsor-sponsor tersebut. Kesepakatan lawas sudah tidak berlaku karena adanya kondisi kahar (force majeure) yang membuat kompetisi dihentikan sementara sejak akhir Maret 2020.

"Sebenarnya sponsor masih berminat, tetapi harus ada tanda tangan kontrak baru," tutur Akhmad.

Melalui surat keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa tahun 2020, PSSI resmi memutuskan Liga 1, 2 dan 3 Indonesia musim 2020 bergulir kembali mulai Oktober 2020.

Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pada Sabtu, 27 Juni 2020 dan disebarkan ke Komite Eksekutif (Exco) PSSI, PT Liga Indonesia Baru, Asosiasi Provinsi PSSI se-Indonesia, Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) dan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).