Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menyebutkan bahwa dari Januari hingga Juni 2020 penderita demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu mencapai 4.985 penderita.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana di Bandarlampung, Kamis mengatakan dari jumlah tersebut kasus DBD terbanyak ada pada Februari, yakni 1.664 orang.
"Memang diawal-awal kasus DBD di Lampung ini meningkat, seperti bulan Januari dengan 974 kasus dan Februari 1.664 kasus, tapi setelah kami lakukan berbagai penekanan kasus per bulannya cendrung menurun," ujarnya.
Penurunan penderita DBD, lanjut dia, dapat dilihat dari bulan selanjutnya, yakni Maret yang jumlah kasusnya 1.245, kemudain April dengan 475 orang, Mei 460 dan Juni 167 orang.
Dia mengungkapkan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung untuk menekan jumlah kasus DBD, yakni dengan menyosialisasikan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) dan menguras, menutup serta mengubur (3M) sarang nyamuk, kemudian membagikan serbuk abate ke masyarakat.
"Yang paling ampuh guna menekan persebaran DBD itu dengan 3M, dimana masyarakat juga harus rajin dan disiplin melakukan itu untuk mencegah jentik nyamuk aedes aegypti pembawa virus DBD," kata dia.
Ia pun berharap kasus DBD yang cendrung menurun ini dapat dipertahankan dan tidak meningkat kembali di Lampung, bahkan dijauhkan dari kasus kematian.
"Mudah-mudahan kita bisa pertahankan ini agar tidak meningkat lagi, apalagi ini sudah masuk musim hujan. Jadi dengan supervisi dan melakukan monitoring evaluasi kami bisa menekan kasus DBD," kata dia.
Kadinkes itu mengatakan, bila dihitung dari Januari hingga Juni 2020 terdapat empat daerah yang persebaran DBD-nya cukup tinggi, yakni Kabupaten Pringsewu dengan 921 kasus, Kota Bandarlampung 733 kasus, Lampung Tengah 689 kasus dan Lampung Timur 588 kasus.
"Kalau dilihat secara keseluruhan kasus DBD di sini cukup banyak, tapi jika dilihat kembali per bulannya kasusnya mengalami penurunan, kami terus berkolaborasi dengan pemkab/pemkot guna menekan jumlah penderita DBD," ujarnya.
Riehana juga menyebutkan bahwa dari jumlah kasus DBD di Lampung, 22 orang di antaranya meninggal dunia. Kasus kematian terbanyak berada Kabupaten Lampung Tengah.
"Di Lampung Tengah Kasus kematian berjumlah enam orang, ini terbanyak, dan waktu itu menjadikan daerah itu berstatus kejadian luar biasa (KLB), tapi Juni ini penderita DBD di kabupaten itu hanya delapan orang," kata dia.
Berita Terkait
5 tersangka selundupkan 19 kg sabu dari Malaysia ditangkap Bareskrim
Rabu, 17 April 2024 7:13 Wib
Hingga 19 km, pemudik terjebak macet di Tol Tangerang-Merak menuju pelabuhan
Minggu, 7 April 2024 12:36 Wib
OJK sebut stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 20:06 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
Gakkumdu Bandarlampung menghentikan penelusuran kasus TPS 19 Waykandis
Jumat, 15 Maret 2024 10:44 Wib
Bawaslu Bandarlampung: Kasus TPS 19 Waykandis diregistrasi ke Gakkumdu
Kamis, 22 Februari 2024 20:28 Wib
Kasus TPS 19 Waykandis, caleg PKS dan Demokrat penuhi panggilan
Senin, 19 Februari 2024 13:35 Wib
Caleg PKS Sidik Efendi akui kenal dengan Ketua KPPS TPS 19 Waykandis
Senin, 19 Februari 2024 12:05 Wib