Hutama Karya pasang alat WIM untuk batasi ODOL di Tol Sumatera

id Lampung, hutama karya, jalan tol, jtss, tol sumatera

Hutama Karya pasang alat WIM untuk batasi ODOL di Tol Sumatera

Dokumentasi- Truk besar melintasi Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Hisar Sitanggang/Lampung.Antaranews.com)

Bandarlampung (ANTARA) - Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol (OPJT) PT Hutama karya melakukan pemasangan teknologi "weight in motion/WIM"  untuk membatasi ruang gerak kendaraan "over dimension overload/ODOL" yang melintas di Jalan Tol Trans Sumatera. 

"Kita pasang teknologi ini untuk membatasi ruang gerak terhadap kendaraan over dimension overload yang melintas Jalan Tol Trans Sumatera,"  kata EDV Divisi OPJT PT Hutama Karya (Persero), J Aries Dewantoro, melalui keterangan yang diterima di Bandarlampung, Kamis.

Menurutnya, terdapat tiga hal penting yang menjadi fokus utama pemerintah dan para stakeholder yang berkomitmen menuju zero ODOL tahun 2023, yaitu pertama adalah perlindungan bagi masyarakat dengan menghasilkan kondisi jalan dan berkendara yang berkeselamatan.

Kedua adalah peningkatan daya saing logistik yang lebih baik, dan ketiga ialah investasi yang akan tumbuh lebih baik.

"Selain itu, peningkatan daya saing logistik dapat tumbuh lebih baik, bukan tidak hanya domestik tapi juga tumbuh secara global,"katanya.

Menurut dia, praktik ODOL dinilai sangat merugikan operator jalan tol, meningkatkan risiko kecelakaan dan inefisiensi akibat kondisi jalan rusak yang ditimbulkan.
 
Aries menjelaskan, kerusakan jalan akibat ODOL juga memicu peningkatan anggaran untuk pemeliharaan jalan nasional, jalan tol, dan jalan provinsi setiap tahunnya.

Saat ini di pintu masuk Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yaitu di Gerbang Tol Bakauheni Selatan telah terpasang teknologi WIM. Nantinya teknologi ini akan membatasi ruang gerak terhadap kendaraan  ODOL yang tidak berkeselamatan dan mengganggu keselamatan pengguna jalan lainnya.

"Semoga dengan di pasang teknologi WIM ini bisa mengurangi kendaraan yang melebihi kapasitas, dan bisa mengurangi kerusakan serta angka kecelakaan di jalan tol akibat kendaraan melebihi kapasitas yang melintas," katanya.