KPU siapkan desain pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi COVID-19

id Corona, pilkada lampung

KPU siapkan desain pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi COVID-19

Ketua KPU Provinsi Lampung Erwan Bustami, Bandarlampung, Rabu 24/6/2020 (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bandar Lampung (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung menyiapkan sejumlah desain pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tengah pandemi COVID-19.

"Kami telah menyiapkan sejumlah desain pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di tengah pandemi COVID-19 sesuai pedoman dalam Surat Edaran Nomor 20/2020," ujar Ketua KPU Provinsi Lampung, Erwan Bustami di Bandarlampung, Rabu.

Ia menjelaskan, pelaksanaan empat tahapan krusial dalam Pilkada akan mengalami sejumlah perubahan sesuai dengan penerapan protokol kesehatan.

"Pertama saat tahapan verifikasi faktual serta pada tahapan pencocokan dan penelitian dari rumah ke rumah, petugas akan diperlengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan, masker," katanya.

Ia mengatakan, pada tahapan ketiga yaitu pelaksanaan kampanye, saat pelaksanaan rapat umum dan dialog dilakukan secara daring serta diberlakukan pembatasan peserta 40 persen dari kapasitas yang ada, dan pada tahapan pemilihan kepala daerah protokol kesehatan ketat akan diterapkan.

"Pada tahapan pemilihan jumlah pemilih dalam TPS akan dikurangi yang awalnya 800 orang menjadi 500 orang, pemilihan dilakukan ditempat terbuka, melaksanakan pemeriksaan suhu, penggunaan masker, hand sanitizer, dan pelaksanaan pemilihan akan dibatasi oleh waktu dengan jumlah pemilih dalam bilik pemilihan maksimal 12 orang untuk mencegah kerumunan," ucapnya.

Menurutnya, setiap pemilih juga akan diberikan sarung tangan sekali pakai, pencelupan tinta akan digantikan menjadi penetesan tinta, pelaksanaan penyemprotan TPS dengan cairan desinfektan, penggunaan APD sesuai standar bagi petugas dan pembatasan jarak 1,5 hingga 2 meter bagi pemilih.

"Diharapkan dengan dibentuknya sejumlah desain pelaksanaan pemilihan kepala daerah sesuai protokol kesehatan, akan mengantisipasi persebaran COVID-19 dan penambahan kluster baru," ucapnya.