Santriwati Ponpes Annuqayah asal Surabaya positif COVID-19

id COVID-19 di Sumenep,Annuqayah Sumenep

Santriwati Ponpes Annuqayah asal Surabaya positif COVID-19

Anggota Pengarah Gugus Tugas COVID-19 Pondok Pesantren Annuqayah KH Moh Shalahuddin A Warits (Humas Annuqayah)

Sumenep (ANTARA) - Santriwati Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur asal Surabaya terkonfirmasi positif terpapar Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) berdasarkan hasil uji laboratorium Kementerian Kesehatan.

"Santriwati yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 ini berusia 20 tahun dan saat ini telah menjalani perawatan di RSUD dr H Moh Anwar Sumenep," kata anggota Pengarah Gugus Tugas COVID-19 Pondok Pesantren Annuqayah KH Moh Shalahuddin A Warits dalam keterangan pers yang diterima ANTARA di Pamekasan, Minggu malam.

Santriwati ini, kembali ke pesantren pada tanggal 11 Juni 2020 sekitar pukul 16.30 WIB.

Yang bersangkutan, sambung dia, diantar oleh seorang pengemudi dari pihak keluarga dengan membawa surat keterangan sehat, akan tetapi sudah lewat masa berlakunya atau sudah kedaluarsa, dan dan tidak membawa surat keterangan sehat atau hasil tes cepat, sebagaimana menjadi ketentuan tim Gugus Tugas COVID-19 Pondok Pesantren Annuqayah bagi santri dari luar Madura.

"Karena tidak memenuhi ketentuan itu, maka yang bersangkutan segera ditangani oleh pihak puskesmas dan satuan terkait untuk mendapatkan penanganan, yaitu dikarantina dan juga dilakukan rapid test, dan hasilnya reaktif," kata "Ra Mamak" sapaan karib KH Moh Shalahuddin A Warits ini.

Karena hasil tes cepat reaktif, maka santri yang bersangkutan selanjutnya diisolasi oleh pihak Puskesmas Guluk-Guluk dengan didampingi oleh petugas Ponkestren Annuqayah.

Lalu, pada tanggal 15 Juni 2020, dilakukan tes usap, dan pada 20 Juni 2020 hasil tes diketahui dan yang bersangkutan terkonfirmasi positif terpapar COVID-19.

Selanjutnya, sambung dia, sesuai dengan persetujuan yang bersangkutan dan pihak keluarga, maka santri berumur 20 tahun asal Surabaya tersebut selanjutnya diisolasi oleh Tim Satgas COVID-19 Kabupaten Sumenep di RSUD dr H. Moh Anwar Sumenep.

Selain itu, juga ditemukan seorang santri putra berumur 22 tahun asal Kabupaten Banyuwangi reaktif saat dilakukan tes cepat.

Santri ini kembali ke Annuqayah pada tanggal 12 Juni 2020, atau terlambat dua hari dari jadwal yang telah ditentukan, bersama dengan rombongan berjumlah tujuh orang.

Saat kembali ke pesantren, rombongan yang berjumlah tujuh orang tersebut menggunakan kendaraan sewa, dan seluruhnya membawa surat keterangan sehat yang masih berlaku, namun tidak membawa hasil tes cepat sebagaimana telah menjadi ketentuan bagi santri luar Pulau Madura.

Ketujuh santri tersebut mendapatkan penanganan karantina oleh pihak Puskesmas Guluk-guluk dan lalu dilakukan tes cepat.

"Hasilnya satu orang reaktif, sementara enam santri lainnya non-reaktif dan yang bersangkutan langsung diisolasi," katanya, menjelaskan.

Selanjutnya pada tanggal 15 Juni 2020, dilakukan tes usap terhadap santri putra tersebut dan pada tanggal 20 Juni 2020, hasilnya menunjukkan negatif, atau tidak terpapar COVID-19.

Menurut "Ra Mamak" sejak pandemi virus corona terjadi, Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, memang telah menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan pesantren.

"Kami berharap, masyarakat di Sumenep bisa mendukung penerapan protokol kesehatan ini dan bersama-sama aktif memberikan solusi di dalam menjadikan Sumenep sebagai kabupaten sehat dan bebas COVID-19," katanya.

Kedatangan santri di Pondok Pesantren Annuqayah pada tahap pertama di masa pandemi COVID-19 usai libur Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah saat ini mencapai 1.227 orang yang seluruhnya adalah santri lama dengan jenjang pendidikan perguruan tinggi sesuai waktu yang sudah dijadwalkan, yaitu pada tanggal 6-8 Juni 2020 untuk pengurus pesantren daerah.

Lalu, pada tanggal 10 Juni 2020 bagi mahasiswa, dan 11 Juni kedatangan mahasiswi, serta waktu kedatangan lain yang terkoordinasi dan atau telah diotorisasi oleh Tim Gugus Tugas COVID-19 Pondok Pesantren Annuqayah.

Seluruh santri yang datang mengikuti protokol kesehatan standar COVID-19 guna mencegah penyebaran COVID-19 yang dilaksanakan dan dikawal bersama oleh Satgas COVID-19 pondok pesantren, Ponkestren, Puskesmas Guluk-Guluk, dan dibantu oleh satuan pengamanan dari pesantren, anggota TNI-Polri, Gerakan Pramuka Annuqayah, dibantu Banser, dan anggota perguruan silat di pondok pesantren itu.

Sementara itu, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terdata sebanyak 25 orang, dengan perincian sebanyak 16 orang dalam perawatanperawatan,  delapan orang sembuh dan satu orang meninggal dunia.