Praveen/Melati bidik medali emas pada ajang Olimpiade Tokyo

id praveen jordan,melati daeva oktavianti,olimpiade,bulutangkis,badminton

Praveen/Melati bidik medali emas pada ajang Olimpiade Tokyo

Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti meluapkan kegembiraannya seusai memenangi laga final ganda campuran All England melawan pebulu tangkis Thailand Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (15/3/2020). Praveen/Melati berhasil menjadi juara All England setelah memenangi pertandingan dengan skor 21-15, 17-21, dan 21-8. ANTARA FOTO/Action Images via Reuters/Andrew Boyers/aww.

Buat saya dan Melati, target emas Olimpiade itu bukan beban, tapi sebuah tantangan

Jakarta (ANTARA) - Ganda campuran unggulan tanah air Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti memasang target medali emas pada ajang Olimpiade Tokyo yang rencananya akan diselenggarakan pada Juli 2021 mendatang.

Olimpiade Tokyo 2020 seharusnya digelar pada 24 Juli-9 Agustus 2020. Namun akibat pandemi COVID-19 di berbagai belahan dunia, ajang olahraga paling bergengsi itu terpaksa digeser menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021.

Meski demikian, perubahan jadwal Olimpiade itu rupanya tidak menyurutkan semangat Praveen/Melati untuk terus berlatih dengan tekun dan pantang menyerah.

Keduanya bahkan memiliki keinginan yang kuat untuk dapat melanjutkan tradisi medali emas yang sebelumnya diraih oleh pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada Olimpiade Rio 2016.
 

“Di tengah pandemi ini, kami tetap berlatih untuk menjaga daya tahan tubuh sekaligus menjaga motivasi, karena kami punya keinginan besar untuk melanjutkan tradisi emas Owi (Tontowi)/Butet (sapaan akrab Liliyana Natsir),” kata Praveen dalam telekonferensi pers, Kamis.

Bagi pria berusia 27 tahun tersebut, target untuk memenangkan medali emas pada ajang Olimpiade Tokyo itu bukan merupakan suatu beban, melainkan sebuah tantangan. Sehingga dia bertekad untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin supaya bisa tampil maksimal.

“Buat saya dan Melati, target emas Olimpiade itu bukan beban, tapi sebuah tantangan. Makanya kami tidak merasa terbebani. Di Olimpiade 2016, Owi/Butet berhasil meraih medali emas. Selanjutnya giliran kami yang harus menjawab tantangan itu,” ujar Praveen.
 

Sementara itu, senada dengan Praveen, Melati juga berharap dapat bermain secara maksimal pada perhelatan Olimpiade Tokyo nanti. Oleh karena itu, dia rajin berlatih untuk menjaga fokus, daya tahan tubuh, stamina sekaligus ketepatan pukulannya.

“Yang pasti, kami harus bisa menjaga motivasi kami dengan baik. Selain itu, keinginan kami untuk meraih emas Olimpiade itu juga harus dijaga, jangan sampai berlebihan, karena takutnya nanti malah hilang kendali dan kami tidak bisa tampil all out,” ungkap Melati.