Bandarlampung (ANTARA) -
Grab meluncurkan aplikasi GrabMerchant, platform all-in-one yang ditujukan untuk membantu Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia guna bertransformasi menjadi bisnis online, berkembang di era ekonomi digital, dan beradaptasi dengan tatanan baru.
"GrabMerchant, yang mencakup aplikasi dan web portal, dilengkapi dengan fitur-fitur yang mudah digunakan oleh para mitra merchant guna menjalankan dan mengelola bisnis mereka secara menyeluruh," kata Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia, dalam keterangannya yang diterima di Bandarlampung, Kamis.
Menurutnya, aplikasi tersebut dapat membantu mitra merchant dalam mengelola operasional bisnis sehari-hari dan mengakses fitur-fitur penunjang pertumbuhan bisnis mereka.
Sementara itu, lanjut dia, web portal GrabMerchant juga menyediakan informasi yang komprehensif mengenai kinerja bisnis di seluruh jaringan toko online yang mereka jalankan.
"Platform GrabMerchant ini merupakan salah satu wujud dari komitmen jangka panjang kami ‘Grab for Good’ untuk membantu percepatan transformasi digital para UMKM di Indonesia, dengan menyediakan solusi bisnis yang mudah digunakan untuk membantu mereka memulai, menjalankan, dan mengembangkan bisnis online mereka secara mandiri,” jelasnya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Republik Indonesia, Teten Masduki,
yang turut hadir di konferensi pers virtual mengatakan, UMKM adalah sektor yang menjaga roda perekonomian di Indonesia tetap berputar, oleh karena itu kita harus memastikan keberlangsungan bisnis mereka di tengah masa transisi ke arah normal baru.
"Pandemi COVID-19 telah menunjukkan pentingnya digitalisasi. UMKM yang telah mengadopsi teknologi digital dapat terus beroperasi selama masa PSBB, dan dapat meminimalisir dampak pandemi terhadap bisnis mereka," kata dia.
Menurutnya, Platform GrabMerchant terbaru dari Grab merupakan inovasi yang sangat dibutuhkan saat ini, dan akan sangat membantu mempercepat transformasi digital para UMKM di Indonesia sehingga mereka dapat beradaptasi dan berkembang dalam era ekonomi digital.
Menurutnya, COVID-19 telah menyebabkan perubahan perilaku konsumen yang signifikan terhadap layanan berbasis online di seluruh dunia tentunya hal tersebut turut memicu terciptanya berbagai inovasi di Indonesia, namun di sisi lain juga menimbulkan risiko akan semakin lebarnya kesenjangan digital.
"UMKM merupakan tulang punggung dari perekonomian Indonesia, akan tetapi sebagian besar masih offline, oleh karena itu, para pelaku UMKM ini harus segera melakukan transformasi digital atau mereka akan tertinggal jauh dari UMKM lain yang sudah beralih ke online," katanya.
Berita Terkait
5 tersangka selundupkan 19 kg sabu dari Malaysia ditangkap Bareskrim
Rabu, 17 April 2024 7:13 Wib
Hingga 19 km, pemudik terjebak macet di Tol Tangerang-Merak menuju pelabuhan
Minggu, 7 April 2024 12:36 Wib
OJK sebut stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 20:06 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
Gakkumdu Bandarlampung menghentikan penelusuran kasus TPS 19 Waykandis
Jumat, 15 Maret 2024 10:44 Wib
Bawaslu Bandarlampung: Kasus TPS 19 Waykandis diregistrasi ke Gakkumdu
Kamis, 22 Februari 2024 20:28 Wib
Kasus TPS 19 Waykandis, caleg PKS dan Demokrat penuhi panggilan
Senin, 19 Februari 2024 13:35 Wib
Caleg PKS Sidik Efendi akui kenal dengan Ketua KPPS TPS 19 Waykandis
Senin, 19 Februari 2024 12:05 Wib