IDI Bandarlampung sarankan KPU dan pemda petakan wilayah

id COVID-19,Wuhan

IDI Bandarlampung sarankan KPU dan pemda petakan wilayah

Ketua IDI Bandarlampung dr H Aditiya M Biomed, Rabu (10/6/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandarlamoung menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pemerintah setempat melakukan pemetaan wilayah sebelum melaksanakan proses pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.

"Jadi sudah saya katakan Bandarlampung itu sudah saatnya 'mapping' wilayah karena tidak semua kelurahan itu zona merah," kata Ketua IDI Bandarlampung dr H Aditiya M Biomed, di Bandarlampung, Rabu.

Menurutnya, dengan melihat situasi terkini pihak penyelenggara dan pemerintah bisa membedakan mana zona yang berwarna merah, kuning dan hijau di sehingga tindakan pencegahan penularan COVID-19 juga dapat diantisipasi.

"Mungkin yang kita perlu ekstra keras yakni menyiapkan tempat pemungutan suara (TPS) di zona merah agar jangan sampai juga ajang pilkada ini menjadi klaster baru, itu yang sangat kami khawatirkan," kata dia.

Menurutnya, dalam hal ini KPU memang tidak bisa bekerja sendirian dan harus melibatkan banyak pihak sebab mereka akan melangsungkan pesta rakyat di tengah pandemi COVID-19.

"Tentunya jika kami dimintai bantuannya jelas tenaga kesehatan terutama IDI kami siap saja nanti akan disiapkan tenaga kesehatan yang berkaitan dengan itu," tegasnya.

Terkait KPU yang akan menyelenggarakan tahapan pilkada menggunakan protokol kesehatan, IDI juga meminta pihak penyelenggara menyiapkan tempat sampah infeksius atau limbah berbahan berbahaya dan beracun (B3).

"KPU kan akan melanjutkan tahapan pilkada dengan protokol normal baru dan sebagian besar yang digunakan yakni logistik khusus sekali pakai guna pencegahan COVID-19 maka baiknya mereka juga menyiapkan tempat pembuangan sampah khusus untuk ini," jelasnya.

Menurutnya, selagi tahapan ini belum dimulai jadi semua hal harus disiapkan bila perlu mereka menyiapkan tempat sampah medis dengan logo Bio Hazard sehingga setelah selesai dapat di kumpulkan di tempat itu.

Dia pun menyarankan KPU untuk bekerja sama dengan puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk pemusnahan sampah tersebut.

"Kalau ditempat saya di laboratorium itu sampah tersebut langsung dibakar, nah mungkin KPU bisa kerjasama dengan puskesmas dan rumah sakit terdekat," katanya.