UBL hasilkan aplikasi "Jaga Jarak" untuk deteksi pasien COVID-19 di Lampung

id Ubl, aplikasi jaga jarak, covid-19

UBL hasilkan aplikasi "Jaga Jarak" untuk deteksi pasien COVID-19 di Lampung

Universitas Bandar Lampung (UBL) melalui Tim Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Program Studi (Prodi) Informasi membuat aplikasi "Jaga Jarak" berbasis mobile dengan sistem operasi android. (Antaralampung.com/Istimewa)

Bandarlampung (ANTARA) - Universitas Bandar Lampung (UBL) melalui Tim Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Program Studi (Prodi) Informasi membuat aplikasi "Jaga Jarak" berbasis mobile dengan sistem operasi android.

"Aplikasi Jaga Jarak merupakan sebuah aplikasi berbasis mobile dengan sistem operasi android yang berfungsi sebagai pemantau zona aman bagi pengguna. Aplikasi ini juga berfungsi untuk membantu memantau pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang sedang dalam perawatan intensif dan yang lebih utama bagi pasien yang melakukan perawatan mandiri,” kata Wakil Kepala Biro Humas, Marketing dan Kerjasama UBL, Bery Salatar secara daring, di Bandarlampung, Selasa.

Secara teknis, dosen FIK UBL yang juga sebagai ketua tim pembuatan aplikasi, Ahmad Cucus menjelaskan dengan aplikasi pengguna dapat melakukan aktivitas dengan perasaan yang lebih aman karena di lengkapi dengan notifikasi yang realtime.

Notifikasi akan hadir ke ponsel pengguna apabila di sekitar area terdapat pasien yang terkonfirmasi positif yang terdiri dari pasien dalam perawatan atau orang tanpa gejala dan notifikasi di ponsel memberikan pesan pengingat untuk senantiasa melakukan jaga jarak.

"Pembuatan aplikasi ini sendiri terinspirasi dari beberapa aplikasi yang sudah berkembang di beberapa tempat yang berfungsi sebagai tracking bagi orang dalam pemantauan yang terdata. Perbedaannya aplikasi ini adalah selain sebagai tracking pengguna yang terkonfirmasi positif, aplikasi ini juga mencatat riwayat pertemuan antara orang yang dalam pemantauan atau lebih lanjut orang yang terkonfirmasi positif dengan pengguna aplikasi lain yang sehat sehingga rekam jejak akan memudahkan petugas kesehatan untuk menangani virus dengan sasaran yang lebih tepat," kata dia.