Pemkot Bandarlampung selidiki kasus COVID-19 di Panjang

id COVID-19,Wuhan

Pemkot Bandarlampung selidiki kasus COVID-19 di Panjang

Wali Kota Bandarlampung Herman HN saat dimintai keterangan, Jumat. (5/5/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bnadarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandarlampung sedang menyelidiki kasus konfirmasi virus corona yang menginfeksi warga Kecamatan Panjang, terutama untuk melacak siapa saja yang berhubungan dekat dengan orang tersebut.
  
"Kasus COVID-19 di kota ini sebenarnya dari penularan dari orang yang habis melakukan perjalanan ke zona merah, namun ada kasus di Panjang yang sedang kita selediki dari mana beliau terpapar," kata Wali Kota Bandarlampung, Herman HN, di Bandarlampung, Jumat.

Ia menjelaskan dari 57 kasus COVID-19 yang ada di Bandarlampung dibawa oleh orang yang habis berpergian ke luar daerah seperti dari Jakarta, Bogor, Gowa, Temboro, Jogja dan menularkan kepada keluarga dan orang terdekat mereka.

"Semua itu sudah kita lakukan tracing, tapi ada kasus di Panjang yang saya masih ragu, dan sedang kita cari tahu," kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Edwin Rusli mengatakan bahwa warga Panjang yang terkonfirmasi positif COVID-19 saat ini sedang melakukan isolasi mandiri.

Ia mengatakan bahwa pasien tersebut didapatkan dari hasil tes cepat yang dilakukan oleh perusahaan tempatnya bekerja.

"Jadi saat dites cepat, beliau reaktif dan langsung kita ambil swabnya dan hasilnya beliau positif COVID-19 ini, orang ini merupakan orang tanpa gejala (OTG)," katanya.

Dia mengatakan, sampai saat ini tim dari Dinkes masih menelusuri dari mana pasien tersebut dapat terpapar COVID-19 ini.

"Kita masih belum tau darimana orang ini bisa terpapar corona dan masih kita selidiki, dan kita juga akan langsung melakukan tracing ke keluarganya terlebih dahulu," jelasnya.

Berdasarkan data COVID-19 terkini Kota Bandarlampung, jumlah kasus konfirmasi positif virus corona di wilayah itu ada 57 dengan 31 pasien dinyatakan sembuh dan tujuh lainnya meninggal dunia.