Jayapura (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Jayapura, Provinsi Papua, dr. Ni Nyoman Sri Antari mengatakan ada 109 pasien positif COVID-19 menjalani perawatan di hotel Sahid karena rumah sakit di Jayapura sudah penuh.
Kepada ANTARA di Jayapura, Minggu, Ni Nyoman Sri Antari menjelaskan kenaikan jumlah kasus orang yang terinfeksi COVID-19 di Kota Jayapura hingga kini masih terus bertambah.
"Total kasus kumulatif positif COVID-19 di Kota Jayapura per 29 Mei 2020 sebanyak 323 kasus positif COVID-19, dimana 276 orang sementara menjalani perawatan, 41 orang sembuh, dan enam orang meninggal dunia," ucapnya.
Dia menyebutkan, dari 276 orang yang sementara sedang dirawat ini, ada 109 orang pasien yang dirawat di Hotel Sahid karena rumah sakit di Jayapura sudah penuh, tak bisa menampung pasien COVID-19.
"Kita masih jemput lagi mereka yang jalani rapid tes lalu reaktif masih ada tambahan 56 orang lagi yang reaktif setelah rapid tes," ujarnya.
Di Papua terdapat 16 rumah sakit rujukan COVID-19, khusus untuk Kota Jayapura sebanyak delapan rumah sakit yang melayani pasien corona yakni RSUD Jayapura, RSUD Abepura, RS Dian Harapan, RS Provita, RS Bhayangkara, RS Marthen Indey, RS Angkatan Laut dan RS Jiwa Abepura.
"Kalau rumah sakit menampung, kami kirim ke rumah sakit. Ini rumah sakit gak bisa menampung lagi. Makanya dirawat di hotel untuk pasien yang kondisinya tak bergejala dan ringan. Termasuk, 27 tahanan Polres Jayapura Kota pun hingga kini masih mejalani perawatan di Polsek Abepura," katanya.
Menurut dr. Nyoman, dalam satu minggu ke depan, lonjakan penambahan kasus akibat wabah ini masih terus terjadi lantaran banyak wsrga yang reaktif setelah mejalani rapid test.
Lanjut dia, hingga kini sekitar seribu lebih warga yang Rapid test-nya reaktif dan sedang menunggu hasil pemeriksaan swab dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) di Litbangkes dan Labkesda Papua.
"Di daerah Hamadi, Kota Jayapura belum selesai swab. Di wilayah ini tercatat ada 1.039 orang yang hasilnya reaktif setelah menjalani rapid tes pada 12 Mei 2020 secara massal. Swab-nya masih ngantri, baru keluar pada 23 Mei karena reagen-nya di Labkesda habis," ujarnya.
"Jadi, bisa dibayangkan, pasti akan bertambah lagi. Pengalaman selama ini dari seluruh sampel pasien yang kami kirim ke Litbangkes dan Labkesda, rata-rata 30-40 persen terkonfirmasi positif corona," tambah dia.
Berita Terkait
Erick Thohir beri sinyal positif perpanjang kontrak Shin Tae-yong
Senin, 22 April 2024 13:39 Wib
Kisah "Kartini" dari Lampung untuk memberdayakan anak-anak termarginalkan
Minggu, 21 April 2024 10:44 Wib
Erick Thohir minta BUMN tak terlena dengan kinerja positif 2023
Sabtu, 20 April 2024 20:39 Wib
Postecoglou ingin Tottenham lanjutkan tren positif saat jumpa Fulham
Sabtu, 16 Maret 2024 16:46 Wib
Pelatih Spurs ingin timnya lanjutkan tren positif saat jumpa Aston Villa
Minggu, 10 Maret 2024 19:02 Wib
ANTARA senantiasa jaga muruah berita positif mengawal negeri
Senin, 4 Maret 2024 21:52 Wib
Kemenag Lampung sebut ruang digital harus dipenuhi konten positif
Jumat, 1 Maret 2024 13:39 Wib
Berpikir positif dapat menyehatkan tubuh
Selasa, 20 Februari 2024 13:14 Wib