Bandarlampung (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung menggulirkan program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) dengan memberikan bantuan modal untuk pengusaha kecil guna menggerakkan ekonomi mereka.
"Ini merupakan salah satu cara yang tepat dalam mendampingi masyarakat Lampung menghadapi era "new normal" (kenormalan baru) usai Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah," kata Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni, di Bandarlampung, Rabu.
Ia menjelaskan, peluncuran program "Sahabat UMI" menjadi cara untuk mendampingi para Ibu berjuang untuk perekonomian keluarga di tengah pandemi corona.
Menurutnya, kebangkitan perekonomian dimulai dari usaha mikro yang dimotori para Ibu dengan berjualan kuliner dan kebutuhan pokok disamping banyaknya karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun dirumahkan.
Untuk itu, lanjut dia, ACT Lampung bersama dermawan akan turut mendampingi mereka dalam memulai maupun mempertahankan usaha yang dijalankan dengan bantuan berupa modal dana dan teknis.
"Kami pun mendorong para Ibu memulai usaha dari apa yang menjadi kebiasaan sehari-hari. Misalnya sering membuat cemilan untuk anak-anaknya bisa inovasi lagi sehingga layak untuk ditawarkan kepada warga sekitar," jelasnya.
Dia menuturkan, konsep yang diusung dalam program Sahabat UMI yakni "satu bantu satu" dimana setiap dermawan akan membantu satu usaha mikro, sehingga selain ada rasa persaudaraan, dukungan yang diberikan tidak terbatas pada pendanaan, namun bisa dalam bentuk bantuan peralatan, ilmu, teknologi, jaringan pemasaran dan lainnya.
“Kami mulai luncurkan program ini dengan menggandeng berbagai pihak termasuk para UKM yang sudah mulai bertumbuh sehingga akan ada pergerakan ekonomi dari para keluarga yang terdampak pandemi corona,” tutupnya.
Penyaluran bantuan usaha mikro mulai dilaksanakan pada Rabu (27/5) di RT 005 Kampung Harapan Jaya Lingkungan II Kelurahan Panjang Selatan Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung kepada Keluarga Ibu Sriatun yang berprofesi sebagai pengolah ikan asin.
Ia mengatakan dengan kondisi laut yang sedang tidak menentu, hasil tangkapan yang didapat oleh suaminya tidak terlalu banyak sehingga olahan ikan asin sangat terbatas maka dengan bantuan ini keluarga tersebut dapat membeli bahan baku dari nelayan lainnya.
"Tentunya hasil olahannya akan dijual ke pengepul dan guna mencukupi kebutuhan pokok mereka sehari-hari," jelasnya.
Berita Terkait
Atlet binaraga Lampung tetap berlatih intensif di bulan Ramadhan
Selasa, 19 Maret 2024 9:07 Wib
BRI : Nasabah bisa bertransaksi selama libur Lebaran 2024 lewat agen BRILink
Selasa, 19 Maret 2024 4:38 Wib
Arinal: Di usia 60 tahun, Lampung terus lakukan perbaikan pembangunan daerah
Senin, 18 Maret 2024 22:38 Wib
Wali Kota: THR ASN diberikan 10 hari jelang Lebaran
Senin, 18 Maret 2024 19:47 Wib
Dishut Lampung sebut pencarian harimau sumatera masih terus berlangsung
Senin, 18 Maret 2024 17:29 Wib
Dishut Lampung: Kesadaran jaga wilayah konservasi mengatasi konflik satwa
Senin, 18 Maret 2024 15:57 Wib
DPRD Bandarlampung minta Perumda Wayrilau memperbanyak sosialisasi
Senin, 18 Maret 2024 15:55 Wib
Damkar Lampung Selatan evakuasi pohon tumbang tutupi jalan lintas Sumatera
Senin, 18 Maret 2024 13:45 Wib