Kairo (ANTARA) -
Qatar memperketat pembatasan kegiatan komersial dengan memerintahkan semua toko untuk tutup sampai akhir bulan sebagai bagian dari langkah-langkah untuk membendung penyebaran virus corona jenis baru.
Keputusan yang diambil pada rapat kabinet pada Senin (18/5), mengecualikan apotek, toko sembako, dan pengiriman makanan.
Mal dan restoran sudah ditutup tetapi toko-toko lain masih beroperasi.
Negara dengan populasi sekitar 2,8 juta itu mencatat 1.364 kasus positif baru COVID-19. Dengan demikian, total kasus positif COVID-19 menjadi 33.969.
Jumlah keseluruhan kasus positif COVID-19 itu menempatkan Qatar di posisi kedua jumlah infeksi tertinggi setelah Arab Saudi di kawasan negara-negara Teluk Arab.
Sementara itu, 15 orang meninggal dunia akibat COVID-19 di Qatar.
Pemerintah mencatat virus corona menyebar di kalangan pekerja asing berpenghasilan rendah yang tinggal di wilayah padat penduduk.
Untuk mengatasi penyebaran virus corona, pemerintah mengharuskan semua warga dan penduduk untuk menginstal aplikasi seluler yang dirancang untuk melacak kasus COVID-19 mulai 22 Mei, menurut kantor berita negara Qatar.
Kementerian dalam negeri Qatar pada Kamis (14/5) mengumumkan bahwa mulai Minggu masker wajib dikenakan saat beraktivitas di luar rumah dan mereka yang tidak mematuhi akan didenda hingga 200.000 riyal atau sekitar Rp800 juta.
Pelanggar juga bisa dipenjara hingga tiga tahun, atau salah satu dari hukuman itu, menurut pernyataan di akun Twitter kementerian.
Pernyataan itu menambahkan bahwa satu-satunya pengecualian adalah jika orang tersebut mengemudi sendirian di dalam kendaraan.
Qatar melaporkan 1.733 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir dengan total 28.272 kasus dan total 14 kematian. (1 riyal Qatar = Rp4.094)
Sumber : Reuters
Berita Terkait
400 lebih kerbau di OKI Sumsel mati mendadak diduga terjangkit virus SE
Rabu, 17 April 2024 6:25 Wib
Kemenkes tegaskan nyamuk ber-Wolbachia tidak membawa virus LGBT
Rabu, 20 Desember 2023 5:02 Wib
Dinkes Lampung pantau penularan COVID-19
Rabu, 13 Desember 2023 13:35 Wib
Dinkes OKU Timur tangani 23 kasus HIV/AIDS
Selasa, 14 November 2023 6:51 Wib
Dinkes Tanggamus minta masyarakat waspada penyakit Nipah
Selasa, 17 Oktober 2023 18:50 Wib
Pakar minta masyarakat jangan anggap enteng ancaman virus meski COVID-19 telah reda
Sabtu, 14 Oktober 2023 20:31 Wib
Balai Karantina Lampung perketat pengawasan ternak impor cegah virus Nipah
Jumat, 13 Oktober 2023 18:24 Wib
Lampung periksa sampel kelelawar cegah virus Nipah
Selasa, 10 Oktober 2023 14:21 Wib