Lima dari 16 tambahan pasien COVID-19 di Lampung dari klaster Temboro

id COVID-19,Wuhan

Lima dari 16 tambahan pasien COVID-19 di Lampung dari klaster Temboro

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, Senin. (18/5/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Pasien ini telah meninggal 11 Mei 2020 lalu dengan hasil pemeriksaan swab test positif COVID-19, jadi tambahan meninggal dengan konfirmasi positif di Lampung ada enam orang, kata dia
Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengungkapkan sebanyak lima dari 16 sebanyak yang terkonfirmasi positif COVID-19 didapatkan dari klaster Temboro, Jawa Timur.

"Klaster Temboro menyumbang lima orang, yakni pasien COVID-19 nomor 71, 75, 76, 77, dan 79," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, di Bandarlampung, Senin.

Dia menjelaskan, pasien nomor 68 merupakan warga Bandarlampung, laki-laki berumur 14 tahun, yang bersangkutan ini sekolah dari Serang  dan mengalami sakit selama tiga hari di sana dan oleh keluarga dijemput untuk dibawa pulang ke kota asal di Bandarlampung dan setelah diperiksa hasilnya positif.

Pasien positif COVID-19 ke-69, yakni wanita 40 tahun warga Bandarlampung  dengan riwayat kontak dengan keluarga dari Jakarta.  Kemudian pulang ke Bandarlampung dengan keluhan demam, mutah-muntah, sesak nafas, dan dilakukan rapid test dengan hasil reaktif dan saat ini di sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM).

"Pasien 70, wanita 45 tahun warga Bandarlampung yang merupakan hasil penelusuran (tracing) dari pasien ke-30 dan kondisinya sehat, saat ini isolasi mandiri di rumah," jelasnya.

Baca juga: Pencari surat keterangan bebas COVID-19 di Lampung meningkat

Kemudian, pasien nomor 71 wanita 18 tahun, merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan yang bersangkutan santri dari Temboro.

Pasien ke-72 juga wanita 40 tahun, warga Bandarlampung yang tidak ada riwayat perjalanan dan kontak dengan pasien COVID-19 sebelumnya, namun ada penyakit penyerta kebocoran lambung, sesak nafas, hipertensi, dan diabetes melitus, saat ini diirawat di RSUDAM.

Selanjutnya, pasien ke- 73 seorang laki-laki umur 54 tahun warga Bandarlampung yang bersangkutan tidak ada riwayat perjalanan dan kontak dengan pasien sebelumnya, tapi memiliki riwayat penyakit paru-paru, bronco pneumonia.

"Pasien ini telah meninggal 11 Mei 2020 lalu dengan hasil pemeriksaan swab test positif COVID-19, jadi tambahan meninggal dengan konfirmasi positif di Lampung ada enam orang," kata dia.

Baca juga: PDP asal Lampung Timur meninggal

Riehana menjelaskan, untuk pasien ke-74 yaitu seorang laki-laki umur 32 tahun warga Lampumg Tengah yang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) yang berubah status karena hasil swabnya positif. Kondisinya saat ini baik dan sedang dirawat di RS Demang Sepulau Raya.

Pasien konfirmasi positif ke-75 laki-laki dengan OTG usia 21 tahun, memiliki riwayat perjalanan dari Temboro yang bersangkutan warga Lampung Tengah saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. 

"Pasien ke-76 kami, seorang laki-laki usia 16 tahun dengan OTG, warga Lampung Tengah yang bersangkutan ada kontak dari pasien 75," jelasnya.

Kemudian, pasien ke-77 seorang laki-laki berumur 22 tahun warga Lampung Tengah, memiliki riwayat perjalanan dari Temboro juga.

Baca juga: HK siapkan tujuh posko di ruas tol Terpeka

Pasien ke-78 laki-laki tu berumur 44 tahun warga Lampung Tengah tidak memiliki riwayat perjalanan dari zona merah, namun kesehariannya mengajar di masjid dan 7 Mei 2020 dilakukan rapid test hasilnya reaktif, kondisinya saat ini baik dan sedang menjalani karantina mandiri.

Kemudian, pasien ke-79 seorang pria umur 45 tahun, warga Lampung Tengah yang bersangkutan merupakan orang tua dari salah satu santri ponpes Temboro.

Pasien ke-80 ini merupakan perempuan usia 37 tahun dari Lampung Tengah, yang merupakan asisten rumah tangga (ART) di Metro dengan keluhan badan panas, pusing, mual, muntah-muntah, batuk berdahak, keesokannya muncul bintik-bintik merah.

"Pada 4 Mei 2020 pasien ini berobat di RSUD setempat kemudian diminta untuk dirawat di ruang isolasi dan dilakukan swab test hasilnya positif," katanya.

Pasien ke-81, lanjut Kadiskes, merupakan laki-laki umur 24 tahun yang bersangkutan tidak memiliki riwayat perjalanan dari zona merah, namun laki-laki ini sedang merawat istrinya yang terkonfirmasi positif COVID-19 bernama S, kondisinya baik dan tidak ada keluhan.

Kemudian, pasien ke-82 seorang laki-laki  umur dua tahun asal Kota Metro, sudah dirawat sejak 3 Mei 2020 dengan keluhan demam, batuk, sesak nafas dan diagnosis pneumonia. Balita ini tidak ada riwayat namun sang ibu kerja setiap hari pulang-pergi Bandarlampung dan ayahnya di Lampung Timur.

"Terakhir pasien ke-83 ini seorang laki-laki umur 39 tahun warga Lampung Utara yang merupakan rombongan dari pasien 38 yang melakukan perjalanan ke Bengkulu," jelasnya.