53 warga Bandarlampung reaktif saat di lakukan rapid test

id COVID-19,Wuhan

53 warga Bandarlampung reaktif saat di lakukan rapid test

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Edwin Rusli, Senin. (18/5/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) -
Sebanyak 53 orang warga Kota Bandarlampung reaktif saat dilakukan pemeriksaan menggunakan rapid test  oleh Dinas Kesehatan setempat.

"Rapid test ini kita laksanakan untuk tenaga medis dan orang yang berisiko tinggi terhadap COVID-19 di beberapa puskesmas, hasilnya 53 orang reaktif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Edwin Rusli, Senin.

Namun, lanjutnya, mereka semua belumlah tentu positif COVID-19 sehingga untuk mengetahui hasil positif atau negatif virus corona pihaknya langsung melakukan pengambilan swab.

"Kita telah ambil swabnya dan dikirim ke Palembang, hasilnya belum ke luar karena kemarin ada masalah di sana," jelasnya.

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya meminta dan mengedukasi kepada kepada 53 orang tersebut agar dapat karantina mandiri selama 14 hari sambil menunggu hasil swabnya ke luar.

 "Ya jadi dari 1.200 orang sudah melakukan rapid test. Kita dapatkan 53 orang yang reaktif," kata dia.

Edwin mengatakan bahwa rapid test yang dilakukan oleh pihaknya saat ini baru menjangkau empat belas kecamatan di Kota Bandarlampung dari 20 Kecamatan sebab keterbatasan alat akibat pendistribusian yang bertahap.

"Kita telah lakukan di 14 kecamatan, karena alat rapid test yang kita pesan sudah datang makan pemeriksaan untuk tenaga kesehatan dan orang dengan resiko tinggi akan disegerakan," kata dia.

Ia mengatakan, Pemkot Bandarlampung hingga kini telah memiliki 1.760 alat rapid test dan hampir secara keseluruhan telah digunakan untuk menguji sejumlah tenaga medis dan beberapa warga yang terindikasi terpapar COVID-19.

"Alat yang kita punya tidak sampai 2.000  karena 240 buah mengalami kecacatan produksi," kata dia.