PSSI menerima permintaan RUPS luar biasa LIB dari 14 klub Liga 1

id pssi,liga 1,liga 2,persib,lib

PSSI menerima permintaan RUPS luar biasa LIB dari 14 klub Liga 1

Dok - Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi memberikan keterangan kepada media di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (22/6). (Michael Siahaan)

Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan, pihaknya sudah menerima surat permintaan agar PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa dari 14 klub Liga 1 musim 2020.

"Sudah masuk ke PSSI dan akan saya laporkan ke ketua umum. Beberapa anggota Komite Eksekutif (Exco) juga sudah mengetahuinya," ujar Yunus ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Minggu.

Menurut pria yang juga anggota Exco PSSI itu, PSSI akan mendiskusikan tentang permohonan klub-klub tersebut di dalam rapat Exco yang berlangsung pada Selasa (12/5).

Sebanyak 14 tim Liga 1 Indonesia musim 2020, yang juga pemegang saham PT LIB, meminta perusahaan operator liga tersebut untuk menggelar RUPS luar biasa melalui surat resmi kepada direksi PT LIB yang ditembuskan ke Ketua Umum PSSI, Exco PSSI serta Dewan Komisaris PT LIB.

Dalam suratnya, seperti yang diterima Antara, klub-klub tersebut pada umumnya meminta RUPS luar biasa agar LIB dapat menjelaskan soal kelanjutan Liga 1 dan 2 Indonesia 2020, yang dihentikan sementara sejak Maret 2020 karena pandemi COVID-19, dan subsidi kepada tim-tim liga.

Salah satu anggota Exco PSSI Haruna Soemitro menyebut, sampai Sabtu (9/5), 14 tim Liga 1 2020 yang mengirimkan surat untuk RUPS luar biasa adalah Arema FC, PSIS, Persebaya, Borneo FC, Madura United, Persija, Bali United, Persela, Persik, Barito Putera, Bhayangkara FC, Persiraja, PSM dan Persita.

Artinya, tinggal empat tim Liga 1 2020 yang tidak atau belum melayangkan surat serupa yakni PSS, Tira Persikabo, Persipura dan Persib.

Ketika dikonfirmasi Antara, pihak Persib melalui Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar mengatakan bahwa manajemen tim berjuluk Maung Bandung itu masih akan merapatkan dahulu soal RUPS luar biasa tersebut.

"Kami akan berbicara dengan para pemegang saham. Saya sendiri belum bisa menyatakan apa-apa. Kami harus merapatkan bagaimana kami akan bersikap biar satu suara," tutur Umuh.