Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya menjelaskan banyaknya kasus positif virus corona jenis baru (COVID-19) selama 10 hari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di "Kota Pahlawan", Jatim itu, karena digelar tes cepat dan tes swab secara masif.
"Hingga saat ini pemkot sudah melakukan 'rapid test' (tes cepat) kepada 4.250 orang, hasilnya ada 356 orang yang reaktif dan kita usulkan untuk melakukan tes swab lanjutan," kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M. Fikser di Balai Kota Surabaya, Sabtu.
Selain tes cepat, Pemkot Surabaya telah melakukan tes swab kepada 1.083 orang mulai Maret hingga 8 Mei 2020.
Secara rinci Fikser menjelaskan bahwa pada Maret-April, pemkot melakukan tes swab 230 orang, hasilnya 61 positif dan 169 negatif.
Pada 1-8 Mei 2020, Pemkot Surbaya melakukan tes swab 853 orang, hasilnya 48 positif dan sisanya 805 masih menunggu hasil pemeriksaan.
"Artinya, ke depan bisa saja terjadi peningkatan dari hasil terkonfirmasi, karena hasil swab yang sampai saat ini belum keluar sebanyak 805 orang," ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya itu, memastikan tes cepat dan tes swab yang dilakukan Pemkot Surabaya gratis karena sudah dibiayai langsung dari APBD.
"Jadi, tes swab sebanyak 1.083 ini gratis semuanya, karena seluruhnya dibiayai oleh Pemkot Surabaya. Padahal biaya tes swab itu Rp1.560.000 sekali tes. Nah, biaya ini menggunakan APBD karena untuk memutus mata rantai penyebarannya," katanya.
Tes cepat dan tes swab tidak dilakukan terhadap sembarang orang melainkan terhadap pasien OTG, ODP, dan PDP sesuai data Pemkot Surabaya, sedangkan alur pemeriksaannya, pasien menjalani tes cepat dua kali untuk kemudian menjalani tes swab untuk mendapatkan hasil lebih akurat.
Pemeriksaan tes cepat dan tes swab secara mandiri itu dilakukan Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Laboratorium Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya.
Berita Terkait
Erick Thohir beri sinyal positif perpanjang kontrak Shin Tae-yong
Senin, 22 April 2024 13:39 Wib
Kisah "Kartini" dari Lampung untuk memberdayakan anak-anak termarginalkan
Minggu, 21 April 2024 10:44 Wib
Erick Thohir minta BUMN tak terlena dengan kinerja positif 2023
Sabtu, 20 April 2024 20:39 Wib
Postecoglou ingin Tottenham lanjutkan tren positif saat jumpa Fulham
Sabtu, 16 Maret 2024 16:46 Wib
Pelatih Spurs ingin timnya lanjutkan tren positif saat jumpa Aston Villa
Minggu, 10 Maret 2024 19:02 Wib
ANTARA senantiasa jaga muruah berita positif mengawal negeri
Senin, 4 Maret 2024 21:52 Wib
Kemenag Lampung sebut ruang digital harus dipenuhi konten positif
Jumat, 1 Maret 2024 13:39 Wib
Berpikir positif dapat menyehatkan tubuh
Selasa, 20 Februari 2024 13:14 Wib