Bengkulu sudah menjadi wilayah transmisi lokal COVID-19

id Bengkulu, rapid test, covid-19

Bengkulu sudah menjadi wilayah transmisi lokal COVID-19

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni bersama tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Bengkulu saat menyampaikan perkembangan kasus COVID-19. ANTARA/HO-Dinkes Bengkulu

Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mengumumkan daerah itu telah ditetapkan sebagai wilayah transmisi lokal penularan virus korona jenis baru oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

"Kementerian Kesehatan sudah menetapkan Bengkulu sebagai wilayah transmisi lokal penularan COVID-19 karena terjadi penularan dari orang pertama ke orang-orang di sekitarnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, Sabtu.

Hingga kini total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Bengkulu tercatat sebanyak 14 kasus dengan kasus terbanyak ditemukan di Kota Bengkulu yakni delapan kasus.

Dari 14 kasus tersebut satu orang meninggal dunia, satu orang dinyatakan sembuh dan sisanya ada yang menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit dan ada juga yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

Menariknya, kebanyakan dari mereka yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 itu tidak memiliki gejala klinis alias Orang Tanpa Gejala (OTG), sehingga besar kemungkinan bisa menularkannya ke orang lain.

Teranyar, dua orang perawat yang bekerja di ruang isolasi RSUD M Yunus Bengkulu dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 setelah diduga tertular dari pasien COVID-19 yang mereka rawat.

Herwan menyebut pihaknya telah menyiapkan beberapa skenario untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus konfirmasi positif setelah daerah itu ditetapkan sebagai wilayah transmisi lokal.

"Cara yang paling efektif untuk mengatasi kondisi seperti ini adalah dengan memperbanyak melakukan skrining dengan rapid test, menurunkan tim PE, melakukan survei epidemiologi ke kontak yang dimaksud," jelasnya.

Pihaknya, kata Herwan, akan melibatkan seluruh jajaran dinas kesehatan di kabupaten dan kota termasuk juga Puskesmas di setiap kecamatan untuk turun melakukan   contact tracing pasien konfirmasi positif COVID-19.

Selain itu, pihaknya juga telah memperbanyak kategori kelompok yang bakal dilakukan rapid test dan tidak lagi hanya kelompok tenaga medis, ODP, PDP dan orang yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19 saja.

"Kendala pasti ada sebab rapid test yang kita terima jumlahnya terbatas. Kita serius menangani ini dengan meningkatkan skrining," demikian Herwan.