Pedoman kesehatan pegang kunci nasib kelanjutan Liga Italia Serie A musim 2019/2020

id Liga Italia,figc,olahraga terdampak corona

Pedoman kesehatan pegang kunci nasib kelanjutan Liga Italia Serie A musim 2019/2020

Logo Liga Serie A Italia. ANTARA/REUTERS/FLAVIO LO SCALZO/FILE PHOTO

Saya harap masalahnya bisa terpecahkan dan pada 18 Mei, klub-klub bisa berlatih penuh, bukan hanya sepak bola tetapi juga tim olahraga lainnya
Jakarta (ANTARA) - Pedoman kesehatan yang diajukan federasi sepak bola Italia, FIGC, ke pemerintah Italia memegang kunci penentuan nasib kelanjutan Liga Italia Serie A musim 2019/2020 yang tertangguhkan sejak pertengahan Maret karena pandemi COVID-19.

Akan tetapi, kelanjutan Serie A masih menemui hambatan lantaran belum ada kesepakatan tercapai dari rapat antara FIGC dengan komite teknis saintifik pemerintah Italia, demikian menurut Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora.

Spadafora menambahkan bahwa pedoman tersebut akan diteruskan ke Kementerian Kesehatan Italia untuk peninjauan lebih jauh, demikian laporan Reuters, Jumat dini hari WIB.

"Saya sadar bahwa itu rapat yang sengit, dengan banyak permintaan dari pihak medis dan sekarang komisi akan menuliskan laporan peninjauan yang diteruskan ke Kementerian Kesehatan," kata Spadafora.
Baca juga: Banyak klub berlatih, Cagliari dan Palermo siap gelar Serie A


Klub-klub Serie A dan olahraga lainnya sudah diperbolehkan membuka fasilitas latihan mereka untuk penggunaan individual yang mempraktikkan jaga jarak.

Sementara latihan berkelompok rencananya dimulai pada 18 Mei, tetapi hanya ditempuh jika pedoman kesehatan disetujui pemerintah.

"Saya harap masalahnya bisa terpecahkan dan pada 18 Mei, klub-klub bisa berlatih penuh, bukan hanya sepak bola tetapi juga tim olahraga lainnya," kata Spadafora.



Media Italia Gazzetta dello Sport menyebut setidaknya ada dua problematika utama terkait kelanjutan sesi latihan penuh maupun kompetisi.

Pertama, tes medis rutin klub-klub pastinya akan memakai sumber daya yang seharusnya bisa digunakan untuk masyarakat banyak.

Dan kedua, belum ditemukannya solusi penanganan bagi para pemain jika ditemukan hasil tes positif terjangkit COVID-10.

Terkait itu, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ahli antara yang menginginkan seluruh anggota skuat dikarantina jika ada yang positif atau karantina terpisah dilanjutkan dengan tes seluruh anggota skuat lagi.



Dua hari ini kabar kurang mengenakkan datang dari Fiorentina dan Torino. Fiorentina mengumumkan enam anggota skuat mereka positif terjangkit COVID-19 sedangkan Torino menemukan satu pemainnya positif.

Kedua klub itu menempuh langkah hanya mengkarantina mereka yang positif sedangkan anggota skuat lainnya diperbolehkan berlatih.
Baca juga: Menteri Italia sebut terlalu dini bahas buka lagi musim