Kementan akan cetak sawah 600.000 hektare bersama BUMN

id cetak sawah,kekeringan,rawan pangan,kelangkaan pangan,menteri pertanian,BUMN

Kementan akan cetak sawah 600.000 hektare bersama BUMN

Dokumentasi - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat panen raya padi di Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Rabu (12/2/2020) (Endang Sukarelawati)

Kita akan gunakan lahan-lahan itu bersama BUMN agar lahan yang belum ditanami, misalnya PTPN bisa diintervensi dengan (penanaman) jagung, padi, dan sebagainya, kata Syahrul
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian tengah mempersiapkan kerja sama pembukaan lahan pertanian atau cetak sawah seluas 600.000 hektare (ha) yang akan digarap bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), program itu sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa Presiden Jokowi telah meminta agar BUMN dapat mengoptimalisasi lahan gambut menjadi sawah sebagai antisipasi terjadinya kekeringan dan ancaman kelangkaan pangan, seperti yang diperingatkan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

"Kurang lebih ada 600 ha lahan yang disiapkan, terdiri atas 400.000 ha lahan gambut dan 200.000 ha lahan kering," kata Mentan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR secara virtual di Jakarta, Senin.

Syahrul menjelaskan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto segera mengadakan rapat koordinasi bersama Kementan untuk membahas pelaksanaan teknis serta anggaran sebelum diajukan ke Kementerian Keuangan.

Baca juga: Pemerintah gandeng TNI cetak sawah di Bengkulu

Menurut Mentan, permintaan Presiden Jokowi untuk melibatkan BUMN dalam pembukaan lahan sawah baru, karena banyak lahan milik BUMN yang belum dimanfaatkan. Salah satu BUMN yang akan dimanfaatkan lahannya untuk ditanami tanaman pangan yakni milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

"Kita akan gunakan lahan-lahan itu bersama BUMN agar lahan yang belum ditanami, misalnya PTPN bisa diintervensi dengan (penanaman) jagung, padi, dan sebagainya," kata Syahrul.

Mentan menambahkan agar ekstensifikasi lahan sawah ini dapat direalisasikan segera untuk mengejar musim tanam kedua setelah panen raya pada April hingga Juni mendatang.

Baca juga: Mentan menekankan penguatan pangan masa COVID-19 pada pertemuan G20

Dalam rapat sebelumnya, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Sarwo Edhy menyebutkan bahwa program pembukaan lahan atau cetak sawah baru di Kalimantan Tengah yang menjadi permintaan Presiden Joko Widodo, akan difasilitasi dan didanai oleh BUMN.

Sementara itu, Kementerian Pertanian akan melakukan bimbingan dan pembinaan teknis. Seperti diketahui, lahan gambut perlu penanganan khusus, seperti pemberian dolomit untuk menetralkan asam pada lahan tersebut sebelum bisa ditanami.

"Untuk lahan gambut ini memang akan difasilitasi, kaitan pendanaannya dari BUMN. Sementara KLHK kaitannya dengan kehutanan sosial. Akan kita garap bekerja sama BUMN, tapi teknisnya dari Kementan," kata Sarwo Edhy.

Baca juga: Mentan: Stok bawang putih capai 84 ribu ton