Delapan petugas medis RSUD Mukomuko reaktif atas COVID-19

id Mukomuko,rapid test, swab, paramedis, petugas medis, RSUD Mukomuko

Delapan petugas medis RSUD Mukomuko reaktif atas COVID-19

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah melakukan pengecekan sejumlah ruangan isolasi RSUD Mukomuko.(Foto Dok.Antarabengkulu.com)

Mukomuko (ANTARA) - Delapan petugas medis di RSUD Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu dinyatakan reaktif COVID-19, setelah dilakukan rapid test terhadap seluruh petugas medis dan paramedis di RSUD setempat beberapa hari lalu.

“Kami sudah beberapa hari ini melakukan itu, di ruangan mana yang bisa dulu. Dalam screening ada kawan yang reaktif, yakni delapan orang," kata Kabid Pelayanan Medis RSUD Kabupaten Mukomuko Harnovi dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu.

Delapan petugas medis yang dinyatakan reaktif COVID-19 dari hasil tes cepat dua kali, selanjutnya dilakukan tes swab (usapan tenggorokan) dan sampelnya dikirim ke laboratorium di Palembang melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.

Ia mengatakan yang penting sekarang ini adalah hasil tes swab (usapan tenggorokan). Kalau rapid test terhadap petugas medis dan paramedis ini bisa saja ada virus yang lainnya.

Pihak RSUD Mukomuko sebelumnya berencana seluruh petugas medis dan paramedis yang ada di rumah sakit ini menjalani tes cepat. Hanya saja, rapid test yang ada hanya 100, namun kemudian ada tambahan dari provinsi sehingga menjadi 400 rapid test.

Ia mengakui memang dari awal rapid test ini untuk petugas medis dan paramedis di rumah sakit ini terlebih dulu, selain itu juga untuk pasien dalam pengawasan terkait COVID-19.

Direktur RSUD Kabupaten Mukomuko Tugur Anjastiko mengatakan dari hasil tes cepat atau rapid test terhadap seluruh karyawan RSUD setempat, memang ada beberapa orang yang hasilnya reaktif.

Ia menambahkan dari hasil yang reaktif tersebut akan dilakukan pemeriksaan swab (usapan tenggorokan) dan rapid test ulang. Untuk hasil pastinya tunggu saja hasil dari swab yang dikirim.

“Mudah-mudahan hasilnya negatif. Akurasi dari rapid test sendiri kan sangat rendah di bawah 40 persen,” ujarnya.