Empat pasien COVID-19 di Bogor meninggal dalam sehari

id Bupati bogor, ade yasin, kabupaten bogor, pasien covid

Empat pasien COVID-19 di Bogor meninggal dalam sehari

Bupati Bogor, Ade Yasin rapat bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, dan perwakilan Bupati Bekasi di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat, Minggu (26/4/2020). ANTARA/M Fikri Setiawan

Cibinong, Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat melaporkan ada empat pasien positif terinfeksi virus corona COVID-19 yang meninggal dunia dalam sehari.

"Empat pasien COVID-19 terkonfirmasi meninggal dunia, laki-laki 65 tahun asal Kecamatan Gunung Putri, laki-laki 55 tahun asal Gunung Putri, laki-laki 44 tahun asal Gunung Sindur, dan laki-laki 51 tahun asal Cileungsi," kata Bupati Bogor, Ade Yasin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/4) malam.

Dari empat pasien yang meninggal itu  satu di antaranya baru diketahui positif terinfeksi COVID-19 setelah wafat. Sedangkan tiga lainnya, sudah terlebih dahulu tercatat dalam data pasien COVID-19 Kabupaten Bogor.

Pada periode yang sama, satu pasien COVID-19 Kabupaten Bogor dinyatakan sembuh, yaitu perempuan usia 23 tahun asal Kecamatan Cileungsi. Kemudian, Pemkab Bogor mencatat ada tiga pasien COVID-19 baru.

"Adapun tiga orang terkonfirmasi positif adalah laki-laki usia 47 tahun asal Kecamatan Gunung Putri, perempuan usia 52 tahun asal Bojonggede, dan laki-laki usia 23 tahun asal Bojonggede," terang perempuan yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.

Hingga Minggu (26/4) malam, Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat jumlah positif terinfeksi virus corona COVID-19 di Kabupaten Bogor sebanyak 105 pasien.

"Total ada 105 kasus positif COVID-19, 11 di antaranya sudah sembuh, dan 11 meninggal dunia," kata Ade Yasin.

Di samping itu Pemkab Bogor juga mencatat ada sebanyak 1.291 orang dalam pemantauan (ODP), 983 di antaranya sudah selesai dipantau, dan 901 pasien dalam pengawasan (PDP), 510 di antaranya sudah selesai diawasi.

Ia mengatakan, dari 510 PDP yang sudah selesai diawasi, ada sebanyak 17 pasien yang meninggal sebelum dinyatakan positif ataupun negatif COVID-19 melalui hasil swap.(KR-MFS)