Dua dari enam pasien positif COVID-19 di Batang, Jawa Tengah dinyatakan sembuh

id Dua pasien COVID sembuh, di Batang,kabar baik,berita baik,sembuh dari covid

Dua dari enam pasien positif COVID-19 di Batang, Jawa Tengah dinyatakan sembuh

Bupati Batang Wihaji menyebutkan bahwa pemkab telah menyiapkan anggaran bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp53 miliar. BLT tersebut akan diambil dari penggunaan dana desa (DD). (ANTARA/HO/Dok. Humas Kabupaten Batang)

Batang (ANTARA) - Dua orang dari enam pasien positif virus corona jenis baru (COVID-19) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

"Dua pasien sembuh sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya. Adapun empat pasien positif COVID-19 lainnya, satu orang masih di rawat di RSUP Kariadi Semarang, satu pasien di RSUD Kalisari Batang, satu orang menjalani isolasi mandiri, dan seorang meninggal," kata Bupati Wihaji di Batang, Jumat.

Menurut dia, perkembangan kasus pandemi COVID-19 di wilayah itu cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pasien positif virus corona di beberapa kecamatan.

"Oleh karena, perlu adanya kedisplinan menjaga kesehatan dan hati-hati menjaga jarak seiring datangnya para pemudik. Tren kenaikan jumlah pasien virus corona juga karena faktor tidak jujur dari warga ketika ditanya riwayat perjananannya," katanya.

Dua pasien positif corona yang sembuh tersebut berjenis kelamin laki-laki (39 tahun), bekerja sebagai kernet bus, sementara satu pasien lagi berprofesi sebagai dokter, berusia 30 tahun, yang membuka praktik di sebuah rumah sakit swasta.

Bupati mengatakan berdasar riwayat perjalanan pasien kernet bus pernah dirawat RSUD Kalisari Batang selama delapan hari, tetapi kemudian dinyatakan sehat dan dipulangkang ke rumahnya.

Namun, kata dia, setelah pasien dipulangkan ke rumahnya, tim kesehatan mendapat hasil swab yang menyatakan yang bersangkutan positif terpapar virus corona.

"Karena positif terpapar virus corona, pasien itu dijemput lagi oleh petugas RSUD Kalisari untuk menjalani isolasi," katanya.

Adapun, perjalanan riwayat pasien berprofesi dokter, kata dia, yang bersangkutan pernah kontak dengan pasien terpapar virus corona.

"Akan tetapi, karena pasien itu dinyatakan orang tanpa gejala (OTG) maka menjalani isolasi mandiri di rumahnya," katanya.