Washington (ANTARA) - Quest Diagnostics Inc, pada Selasa (21/4) mengatakan mulai melakukan pengujian menggunakan sampel darah untuk mendeteksi antibodi COVID-19.
Laboratorium klinis Amerika itu berharap mampu meningkatkan kapasitas dalam beberapa pekan mendatang saat para ahli kesehatan masyarakat mendesak agar tes corona diperbanyak di Amerika Serikat.
Quest mengatakan pihaknya sedang menggunakan pengujian yang dilakukan oleh Abbott Laboratories dan Euroimmun PerkinElmer Inc.
Pengujian keduanya menggunakan spesimen serum darah untuk menemukan keberadaan antibodi immunoglobulin class G (IgG). Respons antibodi IgG biasanya berkembang hingga 14 hari setelah gejala muncul.
Tes antibodi dianggap sebagai cara baru potensial dalam perang mencegah infeksi dan memberikan peluang untuk mengembalikan perekonomian ke jalurnya dengan mengidentifikasi orang-orang, yang mungkin memiliki imunitas terhadap virus dan dapat melanjutkan pekerjaan mereka.
Perusahaan itu mengatakan berharap dapat menambah pengujian hingga sekitar 150.000 tes sehari mulai awal Mei, dari hampir 70.000 tes per hari hingga akhir pekan ini.
"Seperti yang telah ditunjukkan oleh FDA, uji antibodi berpotensi membantu para profesional kesehatan mengidentifikasi orang-orang yang terpapar COVID-19 dan yang telah memperlihatkan respons imunitas," kata Kepala Staf Medis Jay G. Wohlgemuth.
Quest menuturkan pihaknya akan melaporkan hasil tes dalam satu hingga dua hari setelah mengumpulkan spesimen.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Israel diguncang demo besar anti usulan Netanyahu
Senin, 27 Maret 2023 9:45 Wib
Jenderal AS sebut ISIS lebih kuat di Afghanistan
Jumat, 24 Maret 2023 13:32 Wib
UNHCR ingatkan para pengungsi Rohingya di Aceh agar tidak kabur
Kamis, 23 Maret 2023 17:34 Wib
Brompton dan CHPT3 kembali berkolaborasi rilis sepeda edisi ke-4
Kamis, 23 Maret 2023 13:07 Wib
RUU asal-usul COVID-19 sebagai serangan AS terhadap China
Rabu, 22 Maret 2023 5:35 Wib
Dai Dompet Dhuafa lepas 24 Dai Ambassador ke 14 negara selama bulan Ramadan
Selasa, 21 Maret 2023 20:04 Wib