Walau kangen berat, Apriyani turuti kata orang tua untuk tidak mudik

id Apriyani Rahayu,bulu tangkis,mudik,Menpora,ramadhan

Walau kangen berat, Apriyani turuti kata orang tua untuk tidak mudik

Dokumentasi - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu (kiri) dan rekannya Greysia Polii (kanan) melakukan selebrasi usai mendapat poin dari lawannya asal Denmark Maiken Fruergaard dan Sara Thygesen dalam pertandingan babak final Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2020). Apriyani dan Greysia menjadi juara setelah menang dengan skor 18-21, 21-11 dan 23-21. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc/aa/pri. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu menuruti kata orang tuanya untuk tidak mudik ke kampung halamannya di Kendari, Sulawesi Tenggara sehubungan adanya kondisi pandemi COVID-19 yang belum mereda.

Dalam acara Ngobrol Online Menpora Bareng Kartini Olahraga lewat Live Instagram, Selasa, Apriyani yang sudah lama tidak pulang ke rumah itu mengaku sangat merindukan keluarganya.

"Sebenarnya kangen, pengin ketemu apalagi sebentar lagi Ramadhan.Pengin sekali kumpul tapi enggak bisa," kata Apriyani.

"Orang tua juga mengerti. Ayah saya juga nyuruh untuk jangan pulang. Pada akhirnya saya nurut saja," ujarnya menambahkan.

Perempuan berusia 21 tahun itu mengaku sayang kepada orang tuanya sehingga ia menuruti saran dari Ayahnya untuk tidak mudik, meski diakuinya kangen berat.

Pelatnas bulu tangkis di Cipayung juga sebenarnya saat ini tengah diliburkan hingga 2 Juni mendatang. Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) pun sudah menangguhkan seluruh kompetisi setidaknya hingga Juni.

Di tengah kekosongan itu, seluruh atlet di pelatnas PBSI sebetulnya diizinkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Namun akibat kondisi pandemi COVID-19 yang tak kunjung mereda, beberapa atlet, termasuk Apriyani memilih untuk tetap tinggal dan berlatih di Pelatnas Cipayung.

Seperti yang banyak dilakukan oleh orang-orang pada umumnya, Apriyani juga hanya bisa menyiasati rasa kangen dengan orang tuanya dengan cara rutin berkomunikasi melalui telepon.

"Ya paling berkomunikasi lewat telepon, tanya kabar. Sebenarnya saya tidak mau merasakan apa yang saya rasakan karena kalau saya merasakannya, saya jadi sedih," ujar peraih medali perunggu Asian Games 2018 itu.

Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas secara virtual, Selasa, juga bahkan telah melarang seluruh masyarakat Indonesia mudik ke kampung halaman demi mencegah penyebaran COVID-19 lebih besar lagi.

"Pada rapat hari ini saya ingin menyampaikan mudik semuanya akan kita larang," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

Hingga Selasa (21/4), jumlah kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 7.135 kasus, dengan 842 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 616 orang meninggal dunia.