Amsterdam (ANTARA) - Sebuah kajian ilmiah terhadap donor darah di Belanda yang dilakukan oleh Lembaga Kesehatan Nasional (RIVM) menunjukkan bahwa sekitar 3 persen di antaranya telah mempunyai antibodi virus corona.
Ketua RIVM Jaap van Dissel memaparkan hasil kajian tersebut dalam debat di parlemen, Kamis, dan menambahkan bahwa persentase itu mengindikasikan angka populasi Belanda yang mungkin telah terpapar virus corona.
"Kajian ini menunjukkan 3 persen masyarakat Belanda mengembangkan antibodi di dalam tubuhnya untuk melawan virus corona. Anda dapat menghitung bahwa angkanya sekian ratus ribu orang," kata Van Dissel, merujuk jumlah populasi negara itu sebanyak 17 juta jiwa.
Hingga saat ini, 28.158 kasus positif COVID-19 dilaporkan terjadi di Belanda, namun hanya mereka yang sakit parah dan juga para petugas medis yang sejauh ini bisa menjalani tes untuk memastikan apakah terjangkit virus tersebut.
Lembaga penyedia layanan transfusi darah, Sanquin, mengumumkan bahwa pihaknya akan melakukan tes pada 10.000 sampel per minggu, namun hanya akan menyampaikan hasilnya kepada RIVM.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Kemenkes tegaskan nyamuk ber-Wolbachia tidak membawa virus LGBT
Rabu, 20 Desember 2023 5:02 Wib
Dinkes Lampung pantau penularan COVID-19
Rabu, 13 Desember 2023 13:35 Wib
Dinkes OKU Timur tangani 23 kasus HIV/AIDS
Selasa, 14 November 2023 6:51 Wib
Dinkes Tanggamus minta masyarakat waspada penyakit Nipah
Selasa, 17 Oktober 2023 18:50 Wib
Pakar minta masyarakat jangan anggap enteng ancaman virus meski COVID-19 telah reda
Sabtu, 14 Oktober 2023 20:31 Wib
Balai Karantina Lampung perketat pengawasan ternak impor cegah virus Nipah
Jumat, 13 Oktober 2023 18:24 Wib
Lampung periksa sampel kelelawar cegah virus Nipah
Selasa, 10 Oktober 2023 14:21 Wib
Kemenkes menyampaikan panduan pencegahan virus Nipah
Sabtu, 30 September 2023 5:23 Wib