Wali Kota Risma pakai bahasa Madura, sampaikan imbauan jaga jarak fisik

id risma,jaga jarak fisik,imbauan,pemkot surabaya,COVID-19,corona surabaya

Wali Kota Risma pakai bahasa Madura, sampaikan imbauan jaga jarak fisik

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat teleconference di Posko Penanganan COVID-19 di Balai Kota Surabaya (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

Yang paling penting, tangan yang sangat gampang menularkan penyakit COVID-19
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menyampaikan imbauan khusus berupa jaga jarak fisik di tengah pandemi COVID-19 kepada warga Kota Pahlawan, Jawa Timur, dengan menggunakan bahasa Madura.

"Saat ini di hampir semua dunia sudah terinfeksi pandemi COVID-19, jika hal ini tidak ditangani dengan baik, maka akibatnya akan menyebabkan kematian," kata Wali Kota Risma saat menyampaikan imbauan dengan menggunakan Bahasa Madura di Balai Kota Surabaya, Kamis.
Baca juga: Surabaya terapkan pembatasan sosial berskala besar


Penyampaian imbauan semacam ini hampir jarang dilakukan, namun di tengah wabah COVID-19 ini, Risma pun menyampaikan imbauan dengan Bahasa Madura supaya penyampaiannya lebih efektif dan familiar.

Wali Kota Risma mengajak kepada semua warga Kota Surabaya, khususnya orang Madura yang ada di Kota Surabaya untuk melakukan saran dari para ahli kesehatan, yaitu selalu menjaga kebersihan badan dan lingkungan.

"Yang paling penting, tangan yang sangat gampang menularkan penyakit COVID-19," ujarnya.

Risma juga meminta untuk memakai barang-barang pribadi, seperti halnya apabila menggunakan sisir orang lain yang sudah terjangkit COVID-19, maka penyakit itu bisa gampang menular. Warga diminta untuk menjaga jarak minimal 2 meter dan juga untuk memakai masker, karena kalau pakai masker tidak gampang menularkan orang-orang yang ada di sekelilingnya.

Selain itu, Risma berpesan kalau memasak makanan harus matang 100 persen, direbus atau digoreng harus 100 persen matang, sehingga sekarang sudah tidak boleh setengah matang.

Wali Kota Risma juga menyampaikan bahwa sebentar lagi sudah mau memasuki Bulan Ramadhan, para ulama menganjurkan kepada semuanya untuk tidak menggunakan tempat ibadah terlebih dahulu, seperti masjid dan surau, karena risiko tertularnya sangat tinggi.

"Makanya saya meminta ibadah Shalat Tarawih di rumah saja, sementara tidak perlu ke masjid dulu, mari kita mendekatkan diri kepada Allah SWT," katanya.
Baca juga: Pakai pesawat nirawak, kawasan Gunung Anyar Surabaya disemprot disinfektan 700 liter


Untuk itu, Risma juga meminta kepada semuanya untuk bersama-sama berdoa kepada Tuhan supaya COVID-19 ini bisa segera selesai. "Supaya kita semua bisa hidup normal kembali. Terima kasih banyak," katanya.