Moskow bakal kekurangan tempat tidur rumah sakit dalam beberapa pekan

id Moskow Rusia,kasus corona di Moskow,kasus corona Rusia,COVID-19

Moskow bakal  kekurangan tempat tidur rumah sakit dalam beberapa pekan

Pejabat Rusia dan petugas medis memakai masker pelindung sambil memeriksa penumpang sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus COVID-19 di Bandara Internasional Sheremetyevo luar Moskow, Rusia, Selasa (17/3/2020). (REUTERS/SERGEY PIVOVAROV)

Moskow (ANTARA) - Otoritas di Moskow memperingatkan bahwa ibu kota Rusia itu dalam dua hingga tiga pekan ke depan mungkin akan kehabisan tempat tidur rumah sakit untuk merawat sejumlah besar pasien virus corona meskipun sudah berupaya cepat untuk menyediakan lebih banyak tempat tidur.

Moskow, wilayah Rusia yang paling parah dilanda COVID-19, telah bergegas mengonfigurasi ulang rumah sakit untuk merawat pasien yang terjangkit virus corona baru dan menyediakan ribuan tempat tidur baru.

Namun, para pejabat mengatakan hal itu mungkin tidak akan cukup.

"Kantor pusat operasional memprediksi bahwa meskipun terdapat peningkatan jumlah klinik negara, federal dan komersial, kekurangan tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit yang dibangun kembali mungkin terjadi dalam dua hingga tiga pekan ke depan," kata departemen kesehatan kota Moskow.

Kasus baru infeksi virus corona yang dilaporkan di Moskow melonjak sebanyak 1.489 dalam semalam, sehingga jumlah total kasus corona yang terdaftar menjadi 13.002. Sekitar 6.000 warga Moskow menjalani perawatan di rumah.

Menurut data dari pusat tanggapan virus corona Rusia, rekor jumlah harian kasus corona nasional meningkat dalam semalam, membuat jumlah keseluruhan kasus COVID-19 di Rusia menjadi 21.102, dan sejauh ini 170 orang di Rusia telah meninggal akibat COVID-19.

Dengan mempertimbangkan situasi terkini, departemen kesehatan Moskow mengatakan memutuskan untuk mengonfigurasi ulang 24 rumah sakit lagi dan merencanakan untuk menyediakan sebanyak 21.000 tempat tidur dalam 10 hari ke depan.

Wakil Wali Kota Moskow Anastasia Rakova pada hari Jumat mengatakan bahwa jumlah kasus COVID-19 meningkat seiring dengan jumlah pasien yang sakit parah.

"Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien dengan gejala serius, beban pada layanan kesehatan di ibu kota telah meningkat secara dramatis. Rumah sakit dan layanan ambulan kami sekarang beroperasi pada batas maksimal," kata Rakova.

Sumber: Reuters