Penjualan herbal di TaniHub melonjak 20 persen, laris diminati konsumen

id tanihub,belanja daring,empon empon,produk herbal

Penjualan herbal di TaniHub melonjak 20 persen, laris diminati konsumen

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada diskusi TaniHub di Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat. (Mentari Dwi Gayati)

Ada tambahan permintaan atas produk tertentu di luar kebiasaan, misalnya aneka empon-empon
Jakarta (ANTARA) - Salah satu aplikasi e-commerce yang menjual hasil pertanian secara daring, TaniHub mengalami peningkatan penjualan produk tanaman herbal sebesar 20 persen selama pandemi COVID-19 merebak di Indonesia.

VP Corporate Service TaniHub Group Astri Purnamasari menjelaskan penjualan buah, sayur, dan kebutuhan pokok lainnya memang mengalami peningkatan, namun produk tanaman herbal serta produk lainnya yang bermanfaat untuk meningkatkan imun tubuh juga laris diminati oleh konsumen.

"Ada tambahan permintaan atas produk tertentu di luar kebiasaan, misalnya aneka empon-empon," kata Astri saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.



Empon-empon merupakan kelompok tanaman rimpang yang seringkali dimanfaatkan sebagai ramuan tradisional atau jamu. Sementara itu, produk lainnya yang mengalami tambahan permintaan di TaniHub, yakni bumbu masak serta makanan beku.
Baca juga: Peneliti IPB-UI teliti bahan alami antivirus corona

Meski tidak ingin menyebutkan rincian transaksi per hari, Astri memaparkan bahwa dalam kondisi pandemi ini, TaniHub mengalami penambahan user atau pengguna sebanyak 52.000 user baru sejak 1 Maret 2020.

Untuk memaksimalkan layanan kepada konsumen selama penerapan Work From Home, perusahaan bagian dari Tani Group ini terus menjaga kecukupan stok untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara maksimal.

Dari sisi pengiriman barang pun, perusahaan mengaku tidak mengalami kendala karena telah memiliki 5 gudang/cabang yang melayani area sekitar (misalnya cabang Bogor melayani area Jabodetabek). TaniHub juga berupaya memastikan pengiriman pesanan dapat dilakukan dalam waktu maksimal 48 jam sejak sejak konsumen memesan melalui aplikasi.

"Bahkan, masih dimungkinkan bagi pelanggan untuk menerima pesanan dalam waktu maksimal 24 jam sejak pemesanan," kata Astri.


Guna memastikan kelancaran pengiriman, TaniHub tetap memantau kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah, terutama mengenai penutupan jalan, pengalihan lalu-lintas yang terkait dengan logistik, mengingat di beberapa tempat sudah dilakukan karantina wilayah.

Hingga kini TaniHub sudah bermitra dengan lebih dari 30.000 petani, yang tergabung dengan sekitar 1.000 kelompok tani.
Baca juga: Komunitas Indonegri sebut temukan obat herbal ANTICOVID