Puluhan anggota jamaah tabligh di Gorontalo dikarantina

id covid 19,Sekretaris Gugus Tugas Gorontalo,Sumarwoto,Kepala BPBD,jamaah tabligh,ijtima Gowa

Puluhan anggota jamaah tabligh di Gorontalo dikarantina

Anggota TNI, Jumat (10/4/2020) sedang berjaga-jaga di Mess Haji Gorontalo sebagai tempat karantina sejumlah jamaah tabligh yang sebelumnya mengikuti kegiatan  Ijtima Dunia Zona Asia 2020di Gowa, Sulawesi Selatan untuk mencegah penularan virus COVID019. (FOTO ANYARA/Debby Mano)

Gorontalo (ANTARA) - Puluhan anggota jamaah tabligh di Gorontalo yang mengikuti kegiatan Ijtima Dunia Zona Asia 2020di Gowa, Sulawesi Selatan beberapa pekan lalu, pada Jumat, di Gorontalo, mulai menjalani karantina pencegahan penularan COVID-19.

Para jamaah tersebut sebelumnya telah menjalani "rapid test" yang dilakukan pemda kabupaten dan kota, dan setelah itu diantarkan ke mess haji dan diterima oleh Pemprov Gorontalo.

Jamaah yang telah dikarantina di mess haji terdiri atas peserta dari Kota Gorontalo 18 orang, Kabupaten Bone Bolango dua orang, dan Kabupaten Gorontalo 51 orang.

Namun, dua jamaah dari Kota Gorontalo menunjukkan hasil "rapid test" positif sehingga satu orang dibawa ke RS Aloei Saboe dan satu orang lagi tetap dikarantina di mess haji karena tidak menunjukkan gejala.

Pemprov menyiapkan Gedung Multazam di Mess Haji Gorontalo khusus untuk mengisolasi orang dengan hasil "rapid test" positif.

"Dari data kami, yang berangkat ke kegiatan ijtima di Gowa dari Gorontalo sekitar 300 orang. Nanti bupati dan wali kota yang akan menentukan siapa saja yang dikirim ke mess haji," kata Sekretaris Gugus Tugas yang juga Kepala BPBD Provinsi Gorontalo Sumarwoto usai meninjau kondisi di mess haji.

Ia mengemukakan fasilitas di mess memadai untuk karantina, yakni Hotel Mess terdiri atas sebanyak 120 kamar dengan 240 tempat tidur, serta tiga gedung lainnya yang masing-masing berkapasitas 294 tempat tidur.

Pemerintah daerah saat ini juga sedang melakukan "rapid test" terhadap keluarga jamaah yang positif, serta kepada orang yang sempat melakukan interaksi dengan pasien.

Korem 133 Nani Wartabone menempatkan 56 anggotanya untuk menjaga keamanan, serta membantu memelihara kebersihan di lokasi tersebut, demikian Sumarwoto.