APPI upayakan gaji pemain Liga 1dan 2 bulan Maret 2020 tetap dibayar penuh

id appi,covid19,liga 1,liga 2,pssi,gaji pemain liga

APPI upayakan gaji pemain Liga 1dan 2 bulan Maret 2020 tetap dibayar penuh

Arsip Foto - Laga terakhir pesepak bola Persib Bandung Wander Luiz Queiroz Dias (tengah) berebut bola dengan dua pesepak bola PSS Sleman Asyraq Gufran R (kanan) dan Aaron Michael Evans (kiri) saat pertandingan Sepak Bola Liga 1 2020 di stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020) .ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/aa.

Hal itu karena para pemain merasa sudah bekerja di bulan Maret. Mereka bertanding dan berlatih sebelum akhirnya libur karena kalender FIFA dan pandemi COVID-19

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) mengupayakan agar gaji pemain Liga 1 dan 2 musim 2020 untuk bulan Maret dibayar penuh.

“Hal itu karena para pemain merasa sudah bekerja di bulan Maret. Mereka bertanding dan berlatih sebelum akhirnya libur karena kalender FIFA dan pandemi COVID-19,” ujar Kuasa Hukum APPI Mohammad Agus Riza Hufaida, biasa disapa Riza, kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Liga 1 dan 2 Indonesia 2020 terakhir kali bergulir pada 15 Maret 2020 dan setelah itu diliburkan karena memasuki jeda internasional FIFA.
Baca juga: APPI: FIFPro kaget PSSI persilakan klub memotong 75 persen gaji pemain

Seminggu kemudian, 22 Maret 2020, PSSI resmi mengumumkan penghentian sementara Liga 1 dan 2 Indonesia 2020 karena pandemi COVID-19 merebak di Tanah Air.

Lalu, pada Jumat (27/3), PSSI mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/48/III/2020 yang mempersilakan klub-klub untuk menggaji pemainnya maksimal 25 persen pada bulan Maret sampai Juni 2020 dari gaji yang tertera di kontrak di tengah jeda kompetisi akibat virus corona.

APPI mengkritik SK tersebut karena dikeluarkan tanpa berdiskusi dengan pemain. Beberapa pesepak bola pun ternyata mengadu ke APPI dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pemotongan di bulan Maret tersebut.

“Untuk gaji April sampai Juni 2020, para pemain sudah memahami kondisinya. Mereka siap bernegosiasi. Namun gaji bulan Maret 2020 ini wajib 100 persen. Kalau persoalan ini tidak bisa diselesaikan, kami akan membawanya ke NDRC (Badan Penyelesaian Sengketa Nasional) karena ada pemain asing juga yang protes mereka hanya dibayar 25 persen pada bulan Maret,” ujar Riza.
Baca juga: Real Madrid potong gaji pemain 10-20 persen, berlaku pula untuk tim basketnya

APPI berjanji akan mendiskusikan persoalan ini, termasuk soal penggajian pemain yang ada dalam SK PSSI, dalam pertemuan dengan PSSI yang terus mereka upayakan agar digelar.

Setelah SK bernomor SKEP/48/III/2020 diterbitkan oleh PSSI, klub-klub Liga 1 dan 2 Indonesia langsung melakukan terhadap penyesuaian terhadap gaji pemainnya.

Akan tetapi, dalam praktiknya, ada klub yang tetap membayar penuh pemainnya untuk bulan Maret 2020 seperti Persita Tangerang. Namun, untuk bulan April sampai Juni 2020 klub berjuluk Pangeran Cisadane itu memutuskan memotong 90 persen gaji pemainnya.

APPI pun membuka layanan pengaduan untuk para pemain yang merasa tidak setuju dengan skema penggajian selama libur kompetisi akibat COVID-19.

“Sampai saat ini kami masih menampung pengaduan. Kami sekaligus memberikan rambu-rambu kepada pemain yakni apapun yang namanya kesepakatan harus ada persetujuan tertulis. Tidak boleh dipaksa dan tidak ada intimidasi,” kata Riza.
Baca juga: Klub-klub sepak bola Italia sepakati rencana pemotongan gaji pemain, pelatih, dan staf