Batang (ANTARA) - Dua dari tiga orang berprofesi dokter di Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang sempat dirawat di RSUP Kariadi Semarang akibat terpapar COVID-19, saat ini kondisi sudah membaik dan diperbolehkan pulang untuk melakukan isolasi mandiri.
"Adapun, satu dokter lagi yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) positif COVID-19 dari hasil rapid test rumah sakit swasta di Batang sudah dirujuk di RSUP Kariadi Semarang," kata Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa.
Menurut dia, dengan bertambahnya jumlah pasien positif COVID-19 dari hasil rapid test maka Kabupaten Batang sudah masuk dalam zona merah dengan status tanggap darurat.
"Oleh karena itu, kita mempertegas lagi agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga pola hidup sehat, cuci tangan dengan sabun antiseptik, dan dilarang melakukan kerumunan massa," katanya.
Wihaji mengatakan sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona baru, pemkab masih melakukan tracking siapa saja yang pernah kontak langsung dengan PDP COVID-19.
"Dari empat orang positif COVID-19 hasil rapid test, semuanya sudah diambil swab untuk dilakukan tes di laboratorium. Akan tetapi, kami belum tahu hasilnya karena masih menunggu antrean sampai sekitar satu pekan," katanya.
Ia menambahkan tiga dokter PDP COVID-19 ini adalah pensiunan pegawai negeri sipil (SPN) Kabupaten Batang yang kini bertugas praktik di rumah sakit di Batang.
Berita Terkait
Dokter sebut anjuran jalan kaki dan naik tangga baik bagi kesehatan
Rabu, 27 Maret 2024 19:12 Wib
Dokter sebut pola makan tak sehat faktor utama penyakit jantung
Rabu, 27 Maret 2024 9:52 Wib
Mogok, polisi gerebek kantor ikatan dokter Korsel
Sabtu, 2 Maret 2024 11:03 Wib
Dokter mogok kerja, pemerintah Korsel adukan ke polisi
Jumat, 1 Maret 2024 9:16 Wib
Dokter sebut serangan DBD kedua kali berisiko lebih berat
Rabu, 28 Februari 2024 6:07 Wib
IDI: Indonesia butuh 78.400 dokter spesialis
Kamis, 22 Februari 2024 19:44 Wib
Jumlah mahasiswa kedokteran ditambah, dokter magang mogok kerja
Kamis, 22 Februari 2024 12:45 Wib
Dokter: Kenali gejala kanker prostat sedini mungkin
Selasa, 20 Februari 2024 12:55 Wib