40 warga Tarakan jalani karantina usai ikuti tabligh akbar

id Kota tarakan, jamaah tabligh akbar di Gowa,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 20

40 warga Tarakan jalani karantina  usai ikuti tabligh akbar

Sebanyak 40 peserta tabligh akbar dengan riwayat perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan sudah dipulang ke rumahnya masing – masing hari Selasa (31/03) dengan dibekali surat keterangan karantina dari Dinas Kesehatan Kota Tarakan. Dokumen BPBD Tarakan

Tarakan (ANTARA) - Sedikitnya 40 orang warga Tarakan, Kalimatan Utara menjalani karantina mandiri setelah mengikuti tabligh akbar dengan riwayat perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan.

Ke-40 orang warga Tarakan itu sudah dipulangkan ke rumah masing-masing hari Selasa (31/3) dengan dibekali surat keterangan karantina dari Dinas Kesehatan Kota Tarakan.

“Mereka melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. Mereka wajib melaporkan ke Ketua RT masing-masing untuk dilakukan pengawasan melalui RT Siaga COVID-19,” kata Juru Bicara Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan DevyIka Indriana di Tarakan, Selasa.

Jika mengalami gejala sakit, seperti demam, batuk, pilek dan sesak napas segera melaporkan ke layanan hotline/RT Siaga COVID-19 untuk segera dilakukan tindak lanjut, termasuk 2 orang peserta tabligh akbar yang berasal dari Nunukan.

Sementara itu, Wali Kota Tarakan Khairul mengatakan selama para jamaah tabligh akbar dari Gowa dikarantina di Gedung Sport Center, kondisinya hanya batuk dan pilek biasa.

“Tapi tetap SOP kita, mereka (jamaah) harus menyelesaikan masa karantina sampai 14 hari yang kita sebut karantina mandiri,” kata Khairul.

Saat ini jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Tarakan 10 orang, dimana jumlah PDP terkonfirmasi negatif 7 orang, positif 1 orang dan 2 orang menunggu hasil pemeriksaan spesimen.

Sedangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) 108 orang. Pemantauan yang dilakukan oleh puskesmas sesuai wilayah tempat tinggal ODP sebanyak 87 orang.

Selanjutnya, jumlah ODP yang sudah selesai menjalani pemantauan 21 orang dan dinyatakan sehat, serta mendapatkan surat keterangan sehat dari puskesmas.

Masyarakat yang melaporkan diri melalui hotline Dinas Kesehatan setelah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit dan tanpa gejala dengan kondisi sehat 430 orang dan akan terus dilakukan pemantauan kondisinya, bukan dilakukan pemeriksaan.