Semua penumpang kendaraan hendak masuk Sukabumi wajib menjalani sterilisasi

id Pencegahan COVID-19 ,Sterilisasi Kendaraan ,Kabupaten Sukabumi,Pemkab Sukabumi,Bupati Sukabumi

Semua penumpang kendaraan hendak masuk Sukabumi wajib menjalani sterilisasi

Petugas gabungan melakukan sterilisasi kepada kendaraan yang masuk ke wilayah Kabupaten Sukabumi, Jabar dengan cara penyemprotan disinfektan. ANTARA/ Aditya Rohman)

Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Warga dan kendaraan yang hendak masuk ke wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat seperti dari arah Bogor maupun Cianjur wajib menjalani sterilisasi untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Hari ini kami mulai memberlakukan sterilisasi terhadap warga dan kendaraan yang masuk ke wilayah Kabupaten Sukabumi dengan melakukan pemeriksaan di daerah-daerah perbatasan seperti di Kecamatan Sukalarang yang berbatasan langsung dengan Cianjur dan Kecamatan Cicurug yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Senin.

Langkah ini untuk mempersempit ruang gerak penyebaran virus mematikan ini, sehingga warga dan kendaraan yang hendak masuk ke Kabupaten Sukabumi bisa benar-benar steril dari terpaparnya COVID-19.

Selain itu, setiap penumpang kendaraan juga harus melakukan pemeriksaan suhu tubuh. Jika ditemukan ada warga yang suhu tubuhnya 38 derajat Celcius atau lebih maka akan dilakukan penanganan sesuai protokol penanggulangan COVID-19.

Antisipasi yang dilakukan pihaknya bersama petugas gabungan lainnya seperti dari unsur TNI dan Polri akan diperluas di lokasi-lokasi yang menjadi penghubung atau jalur keluar masuk warga maupun kendaraan dari luar daerah ke Kabupaten Sukabumi.

"Kendaraan yang masuk maka langsung dilakukan penyemprotan disinfektan dan untuk warga disemprot antiseptik dan kami akan melakukan evaluasi kinerja terkait upaya pencegahan penyebaran COVID-19 ini apalagi, Kabupaten Sukabumi berbatasan langsung dengan daerah zona merah," tambahnya.

Marwan mengimbau kepada warga Kabupaten Sukabumi yang bekerja atau tinggal di luar daerah untuk tidak mudik dahulu ke kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini, untuk pencegahan penularan virus corona. Sebab, dengan adanya aktivitas mudik ini rawan penyebaran COVID-19, bahkan akibat banyak warga yang pulang kampung jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Sukabumi menjadi 2.340 orang.