Permintaan sayuran hijau di Bandarlampung meningkat imbas dari merebaknya virus Corona

id Corona,sayur

Permintaan sayuran hijau di Bandarlampung meningkat imbas dari merebaknya virus Corona

Sayuran hijau milik pedagang di Pasar Kota Karang, Senin 30/03/2020 (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bandarlampung (ANTARA) - Penjualan sayur-mayur  di pasar tradisional Bandarlampung mengalami kenaikan menyusuli tingginya permintaan di masyarakat terhadap komoditas tersebut untuk menjaga imunitas tubuh dampak merebaknya virus corona atau COVID-19.
"Setelah ada COVID-19 masyarakat banyak yang membeli sayuran hijau, untuk menjaga imun tubuh, " ujar Agus pedagang sayur di pasar tradisional Kota Karang, di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan, pada hari biasa minat masyarakat untuk membeli sayuran hijau tidak sebanyak saat COVID-19 mulai masuk ke Provinsi Lampung.

"Biasa hanya membawa sekitar delapan hingga dua belas ikat sayuran, namun sekarang bisa sampai membawa sampai dua puluh ikat, dan harga stabil," ujarnya.

Menurutnya, satu ikat sayuran ia jual dengan harga Rp2.000, dan tomat ia jual dengan harga Rp6.000 per kilogram.

Hal serupa juga dikatakan oleh Lia salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Cimeng.

"Banyak sekali sekarang masyarakat yang membeli bayam, kangkung, sawi, dalam sehari bisa habis hingga lebih dari sepuluh ikat sayuran hijau, " katanya.

Ia mengatakan, harga sayur mayur saat ini tetap stabil, sebab pasokan mencukupi.

Tanggapan positif juga dikatakan oleh salah seorang konsumen di Pasar Tradisional Kota Karang.

"Saya biasanya hanya membeli satu ikat sayuran, tetapi saat ini kita harus menjaga supaya tetap sehat agar terhindar COVID-19 jadi saya beli hingga tiga ikat, "kata Eni.

Menurutnya, ia memperbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah untuk tetap menjaga imunitas tubuh agar terhindar dari COVID-19.