Sidoarjo terapkan "physical distancing"

id Physical distancing, sidoarjo, kampung sekardangan,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel corona

Sidoarjo terapkan "physical distancing"

Penerapan physical distancing di Sidoarjo (Antarajatim/ED/IS)

Sidoarjo (ANTARA) - Sejumlah wilayah permukiman dan juga perumahan yang ada di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur mulai menerapkan physical distancing sebagai upaya untuk meminimalisasi penyebaran virus corona penyebab COVID-19.

Kapolresta Sidoarjo Komisaris Besar Polisi Sumardji Minggu mengatakan ada beberapa perumahan yang mulai melakukan physical distancing salah satunya di wilayah Sekardagangan, Sidoarjo.

"Langkah ini diambil untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19," katanya di Sidoarjo.

Ia mengatakan, pemberlakuan tertib physical distancing ini sebagai upaya mendukung pemerintah setempat memutus rantai penyebaran virus corona di wilayah Sidoarjo.

"Saya mengapresiasi atas upaya para pengurus RT dan RW serta seluruh warga yang turut serta membantu menerapkan physical distancing di lingkungan RW.07 Sekardangan ini," katanya.

Pemberlakuan physical distancing juga berlangsung di kawasan Balongbendo, Sidoarjo dan juga beberapa tempat lainnya.

"Kami juga melakukan tindakan operasi kepada tempat-tempat yang masih banyak terjadi pertemuan orang banyak seperti warung kopi," katanya.

Ketua RW07 Sekardangan, Sulardi mengatakan bahwa RW.07 yang terdiri dari 4 RT yaitu 21, 22, 23 dan 24 telah memberlakukan physical distancing, dengan melakukan pemeriksaan secara ketat orang yang keluar dan masuk wilayahnya tersebut.

"Alhamdulillah didukung oleh para ketua RT dan warga, sehingga diharapkan dengan program ini nantinya bisa membantu untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19," katanya.

Sementara itu, Ketua RT23 RW07 Sekardangan yang juga pengelola Kampung Edukasi Sampah, Edi Priyanto mengatakan pihaknya telah menyusun Standart Operating Procedure (SOP) terkait dengan pemberlakukan physical distancing di wilayah setempat dengan menyisipkan thermometer gun, portable wastafel, sprayer desinfektan, sabun dan antiseptic, sarung tangan dan masker buat petugas jaga, serta buku pencatatan.

"Prosedur tersebut diberlakukan kepada seluruh warga, tamu (orang luar) serta angkutan online (dalam jaringan) yang memasuki wilayah RT23 Sekardangan," kata dia.

Edi melanjutkan, sejak tanggal 7 Maret 2020 ini pihaknya telah secara resmi menutup kunjungan masyarakat yang hendak mengikuti program studi tiru pengelolaan sampah di Kampung Edukasi Sampah.

“Terakhir kemarin kunjungan dari rombongan camat dan lurah dari Lampung pada tanggal 5 Maret 2020 lalu," katanya.