New Delhi (ANTARA) - Pemerintah India mengatakan pada Rabu bahwa mereka melarang ekspor hydroxychloroquine dan formulasi yang dibuat dari obat itu, ketika para ahli menguji kemanjuran obat tersebut dalam membantu merawat pasien yang terinfeksi COVID-19.
Saat ini tidak ada perawatan yang disetujui, atau vaksin pencegahan untuk COVID-19, penyakit pernapasan yang sangat menular dan acap kali mematikan yang disebabkan oleh virus corona baru. Para peneliti sedang mempelajari perawatan yang ada dan melakukan penelitian, tetapi sebagian besar pasien saat ini hanya menerima perawatan pendukung seperti bantuan pernapasan.
Hydroxychloroquine, obat malaria, adalah salah satu obat yang sedang diuji, sebagai pengobatan potensial untuk pasien dengan penyakit ini. Awal pekan ini, Perhimpunan Apoteker Sistem Kesehatan Amerika (ASHP), yang mencatat daftar kekurangan pasokan obat, mengatakan hydroxychloroquine masuk dalam kategori kurang.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Dinkes Lampung pantau penularan COVID-19
Rabu, 13 Desember 2023 13:35 Wib
Satgas catat pasien COVID-19 di Babel bertambah dua orang
Sabtu, 25 Maret 2023 13:43 Wib
Satgas sebut 68,24 juta penduduk Indonesia telah mendapat vaksin dosis ketiga
Sabtu, 24 Desember 2022 19:41 Wib
Dinkes Lampung perketat prokes cegah kasus COVID-19 di akhir tahun
Sabtu, 3 Desember 2022 8:03 Wib
Kasus COVID-19 naik, RSUDAM tambah tempat tidur
Selasa, 8 November 2022 17:24 Wib
Lampung tetap siagakan tempat isolasi COVID-19
Senin, 7 November 2022 17:47 Wib
IDI Lampung minta pemda tingkatkan vaksinasi COVID-19
Sabtu, 15 Oktober 2022 18:14 Wib
3.500 vial vaksin meningitis akan diterima bertahap di Lampung
Kamis, 13 Oktober 2022 15:35 Wib