Harga emas berjangka melambung 83 dolar AS, setelah Fed luncurkan rencana stimulus baru

id harga emas,bursa Comex,stimulus moneter,harga emas melambung

Harga emas berjangka melambung 83 dolar AS, setelah Fed luncurkan rencana stimulus baru

Ilustrasi - Emas batangan yang diperjualbelikan di Butik Emas Logam Mulia PT Antam, Tbk. Makassar, Rabu (18-3-2020). ANTARA/Suriani Mappong

The Fed meluncurkan meriam terbesarnya yang terlihat sampai saat ini, bahkan lebih besar daripada krisis keuangan hebat
Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka melonjak lebih dari 5 persen di akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mengabaikan kerugian awal setelah Federal Reserve AS mengambil langkah agresif baru untuk memerangi dampak ekonomi dari wabah Corona Virus Disease (COVID-19), meningkatkan sentimen investor.

Bank sentral AS seperti dikutip oleh Reuters mengatakan akan mulai memperkuat kisaran kredit yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk rumah tangga, usaha kecil, dan pengusaha besar dalam upaya mengimbangi "gangguan parah" yang disebabkan oleh wabah virus corona.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan April di Bursa Comex melambung 83 dolar AS atau 5,59 persen, menjadi ditutup pada 1.567,60 dolar AS per ons. Emas berjangka juga naik 5,3 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.484,6 dolar AS pada perdagangan akhir pekan lalu (20/3).

Di pasar spot, harga emas melonjak 4,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.559,55 dolar AS per ons pada pukul 13.48 waktu setempat (17.48 GMT).

"The Fed meluncurkan meriam terbesarnya yang terlihat sampai saat ini, bahkan lebih besar daripada krisis keuangan hebat," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam mulia dan logam dasar di BMO.

Ia mengatakan, “Pasar bereaksi secara instan dengan ekuitas dan emas yang melonjak di belakang pendekatan baru Fed. Namun, tes asam di sini adalah apakah optimisme ini akan bertahan lebih dari satu hari. "
Baca juga: Harga emas Antam melambung menjadi Rp826.000/gram

Indeks saham berjangka AS melonjak lebih dari tiga persen, sementara dolar jatuh lebih dari 1 persen terhadap mata uang utama lainnya setelah pengumuman terbaru The Fed.

Setelah secara agresif melonggarkan kebijakan moneter bulan ini, termasuk mengirim suku bunga mendekati nol, bank sentral AS mengatakan sekarang akan memberi kelonggaran pada pinjaman pelajar dan pinjaman kartu kredit serta membeli obligasi perusahaan-perusahaan besar.

Bank-bank sentral utama di seluruh dunia meluncurkan gelombang kebijakan fiskal dan moneter untuk membendung kerusakan ekonomi akibat virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 300.000 di seluruh dunia.

Emas telah turun hampir 2 persen sejauh bulan ini, karena jatuhnya pasar saham, mendorong investor untuk melikuidasi emas guna memenuhi margin calls dan menjaga uang mereka dalam bentuk tunai.

"Ketika Anda melihat begitu banyak yang terhapus dari pasar saham secara teratur, kekurangan harus dibuat entah bagaimana dan emas tetap menjadi pilihan yang disukai," analis OANDA Craig Erlam mengatakan dalam sebuah catatan.

Emas mendapat dukungan ketika indeks dolar AS turun 0,52 atau 0,51 persen, menjadi 102,3 pada pukul 18.00 GMT. Indeks Dow Jones Industrial Average AS yang turun 532,51 atau 2,78 persen, menjadi 18.641,47 pada pukul 18.05 GMT, juga mendukung emas.

Sementara itu, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 87,6 sen atau 7,07 persen, menjadi ditutup pada 13,261 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 5 dolar AS, atau 0,8 persen, menjadi menetap di 627,5 dolar AS per ons.
Baca juga: Yuan China terus melemah terhadap dolar AS